Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oxytetracycline
Penggunaan oxytetracycline pada kehamilan tidak disarankan karena telah dilaporkan adanya efek buruk pada janin. TGA telah memasukkan oxytetracycline dalam kategori D. Penggunaan pada ibu menyusui juga tidak dianjurkan karena obat dikeluarkan ke ASI dan berpotensi menyebabkan perubahan warna pada gigi bayi yang menyusu.[1,5,6]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA sudah menarik ijin penggunaan oxytetracycline. Sementara itu, TGA memasukkan oxytetracycline dalam Kategori D. Obat ini diduga telah atau telah menimbulkan insidensi malformasi janin manusia dengan kerusakan yang terjadi tidak dapat dipulihkan.
Obat golongan tetrasiklin, termasuk oxytetracycline, melewati plasenta. Penggunaan pada paruh terakhir kehamilan tidak disarankan karena dapat menyebabkan perubahan warna permanen pada gigi, hypoplasia enamel, dan penghambatan pertumbuhan tulang. Selain itu, infiltrasi lemak hati dapat terjadi pada wanita hamil, terutama pada pemberian intravena dosis tinggi.[1,5,7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Sejumlah ulasan menyatakan bahwa tetrasiklin, termasuk oxytetracycline, dikontraindikasikan selama menyusui karena menyebabkan perubahan warna gigi bayi dan deposisi tulang. Namun, ada pula literatur yang menunjukkan bahwa kemungkinan bahaya penggunaan jangka pendek selama menyusui sangat kecil, karena kadar pada ASI rendah dan penyerapan oleh bayi dihambat adanya kalsium dalam ASI.
Apabila oxytetracycline digunakan pada ibu menyusui, hindari konsumsi yang berkepanjangan atau berulang. Pantau bayi terkait adanya ruam dan kemungkinan gangguan flora gastrointestinal, seperti diare atau kandidiasis.[6]