Indikasi dan Dosis Tetrasiklin
Indikasi tetrasiklin atau tetracycline oral adalah sebagai antibiotik spektrum luas untuk terapi acne vulgaris, sifilis, kolera, brucellosis, dan balantidiasis. Salep mata tetrasiklin digunakan untuk konjungtivitis bakterialis dan profilaksis konjungtivitis neonatorum. Dosis tetrasiklin oral untuk penyakit infeksi pada dewasa umumnya 500 mg, 4 kali sehari.
Acne Vulgaris
Tetrasiklin oral dapat digunakan pada acne vulgaris derajat sedang hingga berat yang mengalami inflamasi. Pada kasus acne tanpa inflamasi, tetrasiklin tidak diindikasikan.
Dosis awal untuk dewasa adalah 1 gram/hari dalam dosis terbagi. Jika terlihat perbaikan dalam 1–2 minggu, dosis dapat diturunkan menjadi dosis rumatan 125-500 mg/hari. Jika telah terjadi remisi, dosis rumatan dapat diberikan 2 hari sekali, atau secara intermittent.[2,11,13]
Sifilis
Dalam tata laksana sifilis, tetrasiklin dapat digunakan sebagai antibiotik alternatif pada pasien dengan alergi penisilin.
Sifilis Primer atau Sekunder
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dosis tetrasiklin oral untuk sifilis primer dan sekunder pada pasien dewasa adalah 500 mg, 4 kali sehari, diberikan selama 14 hari. Dosis anak usia 8 tahun atau lebih sama dengan dosis dewasa.[2,17]
Sifilis Laten atau Tersier, Kecuali Neurosifilis
Untuk sifilis laten awal, atau kurang dari 1 tahun, dosis dewasa adalah 500 mg, 4 kali sehari, selama 14 hari. Pada sifilis tersier, sifilis laten yang lebih dari 1 tahun, atau sifilis laten dengan durasi yang tidak diketahui, dosis tetrasiklin oral adalah 500 mg, 4 kali sehari, selama 28 hari. Dosis anak usia 8 tahun atau lebih sama dengan dosis dewasa.[2,17]
Kolera
Tetrasiklin dan doxycycline merupakan terapi pilihan untuk kolera, dan digunakan bersama dengan terapi cairan dan elektrolit. Dosis tetrasiklin oral pada dewasa adalah 500 mg, 4 kali sehari selama 3 hari. Pada pasien anak usia 8 tahun ke atas, dosis tetrasiklin oral untuk kolera adalah 50 mg/kg, diberikan 4 kali sehari selama 3 hari.[2]
Brucellosis
Tetrasiklin oral merupakan drug of choice pada kasus brucellosis. Dosis dewasa adalah 500 mg, 4 kali sehari selama 3 minggu. Bila terjadi infeksi berat, atau jika ditemukan endokarditis, meningitis maupun osteomyelitis, berikan pengobatan tambahan dengan streptomisin atau gentamisin secara intramuskular (IM) pada 7–14 hari pertama. Rifampicin juga dapat diberikan untuk menurunkan risiko kekambuhan.
Pada pasien anak berusia 8 tahun atau lebih, dosis tetrasiklin oral adalah 30–40 mg/kg/hari, diberikan 4 kali sehari. Dosis maksimal sebesar 2 gram/hari. Durasi pengobatan adalah 4–6 minggu, atau lebih panjang pada kasus infeksi berat.[2,3]
Balantidiasis
Pada kasus balantidiasis, dapat diberikan tetrasiklin oral dengan dosis dewasa 500 mg, 4 kali sehari selama 10 hari. Untuk anak usia 8 tahun atau lebih, dosis tetrasiklin oral adalah 40 mg/kg/hari, 4 kali sehari, diberikan selama 10 hari. Dosis maksimum adalah 2 gram/hari.[18]
Konjungtivitis Bakterial dan Trakoma
Salep mata tetrasiklin 1% dapat dioleskan 2 kali sehari pada kelopak mata bawah. Durasi pengobatan adalah selama 7 hari untuk konjungtivitis bakterialis dan selama 6 minggu untuk trakoma. Pada neonatus, salep mata dapat diberikan 1 kali, langsung setelah bayi dilahirkan untuk mencegah konjungtivitis neonatorum.[3,14]
Penyesuaian Dosis
Pada penderita gangguan fungsi ginjal, dosis tetrasiklin perlu diturunkan dari dosis dewasa normal. Hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan dosis per pemberian, atau dengan interval pemberian yang lebih jarang.[19]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra