Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Tetrasiklin
Penggunaan tetrasiklin atau tetracycline pada kehamilan tidak disarankan. Food and Drug Administration atau FDA memasukkan obat ini dalam kategori D. Pada ibu menyusui, pemberian tetrasiklin diijinkan untuk terapi jangka pendek.
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, tetrasiklin masuk dalam kategori D, yang berarti terdapat bukti risiko kelainan pada janin manusia. Namun, obat ini masih dapat digunakan pada kasus yang mengancam nyawa. Therapeutic Goods Administration (TGA) menggolongkan tetrasiklin ke dalam kategori D. Artinya, obat ini dapat menyebabkan peningkatan insidensi malformasi fetus manusia, atau kerusakan yang ireversibel.[7,8]
Penggunaan tetrasiklin sebaiknya dihindari pada trimester 1, serta dikontraindikasikan pada trimester 2 dan 3. Tetrasiklin dapat mengakibatkan gigi menjadi berwarna kuning atau cokelat secara permanen jika digunakan pada paruh kedua masa kehamilan. Wanita hamil dengan gagal ginjal lebih rentan untuk mengalami gagal hati akibat tetrasiklin.[2,20]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pemakaian tetrasiklin dari kehamilan hingga anak berusia 8 tahun dapat menyebabkan perubahan warna secara permanen pada gigi. Tetrasiklin juga berpotensi menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang, terutama pada bayi prematur.
Kandungan kalsium dalam ASI diketahui dapat menghambat absorpsi tetrasiklin pada bayi. Pemberian tetrasiklin pada ibu menyusui sebaiknya hanya dalam jangka pendek.[2,20]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra