Indikasi dan Dosis Entecavir
Indikasi entecavir adalah untuk terapi hepatitis B kronik pada orang dewasa dan pada anak-anak berusia ≥2 tahun, yang memiliki bukti replikasi virus aktif dan salah satu dari bukti elevasi transaminase persisten atau bukti penyakit aktif secara histologis.
Formularium oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa entecavir hanya dapat diberikan oleh KGEH (konsultan gastroenterohepatologi), oleh KGEH anak, dan oleh dokter spesialis penyakit dalam dengan melampirkan hasil pemeriksaan HBeAg, pemeriksaan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT ) yang meningkat 2 kali di atas nilai rujukan dalam 3 bulan, atau hasil histologi (transient elastography) atau serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) platelet ratio index (APRI) sesuai minimal dengan F2.[3,6]
Dewasa
Pasien dewasa dengan hepatitis B kronik dan penyakit liver terkompensasi yang belum pernah mengonsumsi obat nukleosida (nucleoside-naïve) dapat diberikan dosis 0,5 mg sekali sehari. Pasien dewasa dengan hepatitis B kronis yang resisten atau yang mengonsumsi lamivudine konkomitan dapat diberikan dosis 1 mg sekali sehari.
Pasien dengan penyakit liver dekompensasi juga diberikan dosis 1 mg sekali sehari. Obat diberikan saat lambung kosong, yakni 2 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.[4,6]
Anak-anak
Pada pasien anak dengan hepatitis B kronik dan penyakit liver terkompensasi, obat dapat diberikan bila usia ≥2 tahun dan berat badan ≥10 kg. Anak yang belum pernah mengonsumsi obat nukleosida diberikan dosis 0,015 mg/kgBB sekali sehari dengan dosis maksimal 0,5 mg/hari.
Sementara itu, anak yang menggunakan lamivudine konkomitan dapat diberikan dosis entecavir sebesar 0,03 mg/kgBB sekali sehari dengan dosis maksimal 1 mg/hari.[4,6]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Dosis oral entecavir dapat dikurangi pada pasien dengan gangguan ginjal berdasarkan nilai creatinine clearance (CC) yang dimiliki masing-masing pasien. Selain itu, pasien yang menjalani hemodialisis sebaiknya menerima entecavir setelah proses hemodialisis selesai karena entecavir dapat tereliminasi saat hemodialisis.
Creatinine Clearance 30–49 mL/menit
Pasien nucleoside-naïve diberikan dosis 0,25 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 48 jam. Sedangkan pasien dengan lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,5 mg sekali sehari atau 1 mg setiap 48 jam.
Creatinine Clearance 10–29 mL/menit
Pasien nucleoside-naïve diberikan dosis 0,15 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 72 jam. Sedangkan pasien dengan lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,3 mg sekali sehari, atau 0,5 mg setiap 48 jam, atau 1 mg setiap 72 jam.
Creatinine Clearance <10 mL/menit
Pasien nucleoside-naïve diberikan dosis 0,05 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 5–7 hari. Sedangkan pasien dengan lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,1 mg sekali sehari, atau 0,5 mg setiap 72 jam, atau 1 mg setiap 7 hari.
Pasien Dialisis
Pasien hemodialisis atau continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) yang nucleoside-naïve diberikan dosis 0,05 mg sekali sehari atau 0,5 mg setiap 5–7 hari. Sedangkan pasien yang memiliki lamivudine-refractory, pasien yang pernah menerima lamivudine, atau pasien yang memiliki penyakit liver dekompensasi diberikan dosis 0,1 mg sekali sehari, atau 0,5 mg setiap 72 jam, atau 1 mg setiap 7 hari.[4,6]