Pengawasan Klinis Tenofovir
Pengawasan klinis selama penggunaan obat tenofovir dilakukan terkait respon terapi dan potensi efek samping. Klirens kreatinin perlu diperiksa sebelum dan selama pengobatan untuk mengetahui apakah terdapat gangguan ginjal dan diperlukan penyesuaian dosis.
Sebelum memulai terapi antiretroviral dan antivirus hepatitis B, diperlukan pemeriksaan untuk menentukan keberadaan infeksi HIV dan virus hepatitis B (HBV). [3,4,6] Pada pasien dengan infeksi hepatitis B kronis, penting untuk mendapatkan pemeriksaan antibodi HIV sebelum memulai terapi tenofovir.
Pemantauan fungsi ginjal, termasuk kreatinin serum, klirens kreatinin, glukosa urin, protein urin, serta konsentrasi fosfat serum, pada penderita penyakit ginjal kronis dilakukan sebelum memulai terapi, 4 minggu pertama terapi, dan dilanjutkan setiap 3 bulan.
Lakukan pemantauan fungsi hepar selama beberapa bulan setelah penghentian terapi tenofovir.[3,4,6,10]