Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Rituximab
Penggunaan rituximab pada kehamilan tidak disarankan karena diduga berpotensi menyebabkan efek buruk pada janin. Rituximab dikeluarkan melalui ASI, sehingga penggunaan pada ibu menyusui perlu berhati-hati.[10,14,20]
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukkan rituximab dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[12]
Therapeutic Goods Administration (TGA) juga memasukkan rituximab dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[13]
Berdasarkan studi yang dilakukan pada monyet hamil pada masa organogenesis yang diberikan rituximab intravena, rituximab dapat menyebabkan penurunan sel B limfoid pada bayi yang baru saja dilahirkan. Pada wanita hamil, rituximab dilaporkan dapat menyebabkan limfositopenia pada bayi yang terpapar rituximab selama kehamilan.[9,10,13]
Rituximab diindikasikan untuk terapi limfoma non Hodgkin (LNH), leukemia limfositik kronik (LLK), rheumatoid arthritis (RA), granulomatosis dengan polyangiitis (GPA), dan polyangiitis mikroskopik (GMA). Obat ini juga secara off-label digunakan untuk multiple sclerosis dan myasthenia gravis.[1-3]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Jumlah rituximab dalam ASI dilaporkan sangat rendah. Pada bayi yang menyusu, absorpsi rituximab diduga kurang mungkin karena akan dihancurkan sebagian di saluran pencernaan bayi. Apabila diabsorpsi, diduga bahwa penyerapan pada bayi minimal. Meski demikian, hingga kini belum ada bukti efek jangka panjang pada bayi yang.
Produsen obat rituximab merekomendasikan untuk menghentikan menyusui selama terapi rituximab dan selama 6 bulan setelah dosis terakhir. Tapi perlu diketahui bahwa American College of Rheumatology menganggap rituximab dapat diterima untuk digunakan selama menyusui.[9,10,12,14]