Formulasi Epirubicin
Formulasi epirubicin adalah epirubicin hidroklorida yang tersedia dalam bentuk larutan injeksi atau serbuk injeksi. Obat ini harus diinjeksikan secara intravena dan disimpan dalam suhu 2–8 derajat Celsius.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, epirubicin tersedia dalam dua bentuk, yaitu larutan injeksi dan serbuk injeksi. Epirubicin larutan injeksi memiliki kekuatan 2 mg/mL, yang dikemas dalam vial 5 mL atau 25 mL. Sementara itu, epirubicin serbuk injeksi tersedia dalam kemasan vial 10 mg atau vial 50 mg.[6,11]
Cara Penggunaan
Epirubicin bersifat sangat iritatif bagi jaringan, sehingga hanya bisa diinjeksikan melalui rute intravena. Sediaan diinjeksikan perlahan pada jalur infus NaCl 0,9% atau dextrose 5% dan diselesaikan dalam waktu 3–20 menit tergantung pada jumlah sediaan dan dosis yang diberikan.[1,3]
Injeksi terlalu cepat bisa ditandai dengan munculnya lesi eritematosa lokal di sepanjang pembuluh vena dan munculnya warna kemerahan pada wajah. Hal ini mungkin menyebabkan thrombosis dan ekstravasasi, yang dapat berujung pada nekrosis jaringan lokal. Sensasi tersengat atau rasa terbakar merupakan tanda ekstravasasi. Bila terjadi ekstravasasi, injeksi harus segera dihentikan.[1,3]
Pada injeksi epirubicin intravesika, epirubicin dimasukkan ke dalam ruang vesika urinaria dengan bantuan kateter dan dipertahankan selama 1 jam. Pasien diinstruksikan untuk merotasikan pelvisnya agar terjadi kontak antara epirubicin dan seluruh bagian mukosa vesika. Selanjutnya, pasien diminta mengosongkan kandung kemihnya.[3]
Cara Penyimpanan
Vial epirubicin disimpan dalam suhu 2–8 derajat Celsius dan tidak boleh dibekukan. Vial harus terlindungi dari cahaya matahari. Sisa sediaan dalam vial yang telah digunakan >24 jam harus segera dibuang.[1,12]
Kombinasi dengan Obat Lain
Sediaan epirubicin adalah sediaan tunggal. Akan tetapi, dalam pemberiannya sebagai terapi adjuvan metastasis kanker payudara, obat ini direkomendasikan untuk diberikan bersama preparat 5-fluorouracil dan siklofosfamid.[7]