Pendahuluan Dacarbazine
Dacarbazine adalah obat antineoplastik golongan alkylating agent derivat triazine yang digunakan dalam tata laksana berbagai penyakit keganasan, termasuk melanoma, sarkoma, dan limfoma.
Dacarbazine bekerja dengan membentuk ikatan kovalen dari suatu struktur alkil yang sangat reaktif dengan asam nukleat untuk mencegah terbentuknya untai heliks ganda. Proses ini menyebabkan kerusakan DNA dan mempengaruhi kemampuan replikasi sel kanker, serta pada akhirnya akan memicu apoptosis.[1,2]
Dacarbazine digunakan dalam terapi tunggal untuk melanoma maligna yang mengalami metastasis; terapi kombinasi dengan agen lain seperti doxorubicin, bleomycin, dan vinblastine untuk limfoma Hodgkin dan soft tissue sarcoma.[2,5]
Efek samping dari dacarbazine yang perlu diperhatikan adalah mielosupresi dan hepatotoksisitas. Nyeri akibat ekstravasasi obat juga dapat terjadi dan apabila sediaan tidak dilarutkan dengan baik, maka dapat memicu terjadinya phlebitis.
Selain itu, efek samping lain dapat berupa mual muntah dan sistitis hemoragik. Gejala neurologis juga dapat terjadi meski jarang dilaporkan.[1,4,5]
Dacarbazine disebut juga dacarbazina, dacarbazinum, DIC, atau DTIC.[3]
Formula molekular dacarbazine: C6H10N6O.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Dacarbazine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antineoplastik, methylating alkylating agent[4] |
Subkelas | Sitotoksik |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: C Kategori TGA: D[6,7] |
Wanita menyusui | Tidak direkomendasikan, tidak ada data yang jelas apakah diekskresikan ke dalam ASI atau tidak[6] |
Anak-anak | Tidak direkomendasikan, tidak ada data yang jelas apakah aman untuk anak-anak atau tidak[6] |
Infant | Tidak direkomendasikan, tidak ada data yang jelas apakah aman untuk neonatus atau tidak[6] |
FDA | Approved[6] |
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja