Pengawasan Klinis Fluorouracil
Pengawasan klinis penggunaan obat fluorouracil atau 5-fluorourasil terutama adalah timbulnya efek samping, sehingga pengobatan harus dihentikan. Pada pasien dengan riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap fluorouracil, pemberiannya harus hati-hati agar dapat diberikan penanganan awal yang cepat jika terjadi syok anafilaksis.
Namun, pemberian fluorouracil memiliki risiko lebih rendah untuk menimbulkan alergi maupun anafilaksis jika dibandingkan dengan capecitabine. Fluorouracil dapat dipertimbangkan sebagai pengganti terapi pada pasien dengan reaksi alergi terhadap capecitabine.[3,7,8]
Pengawasan Klinis Nyeri Dada
Pengawasan klinis lainnya adalah jika pasien mengalami nyeri dada. Pasien perlu dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) dan laboratorium terkait kelainan jantung.
Pasien juga dianjurkan untuk pemeriksaan laboratorium terkait enzim alkali fosfatase, fungsi hepar, kadar bilirubin, serta kadar kolesterol. Pada beberapa pasien, didapatkan keluhan akibat tingginya kadar zat-zat tersebut di dalam tubuh setelah pemberian fluorouracil.[3,7,8]
Pengawasan Mata Berair
Pasien dengan keluhan mata berair dapat menjadi salah satu tanda toksisitas fluorouracil yang sering terjadi. Biasanya keluhan ini disertai sensasi gatal dan terbakar, yang dapat ditangani dengan melakukan kompres es batu pada kedua mata sebelum, selama, dan untuk 30 menit setelah injeksi fluorouracil. Apabila keluhan tidak membaik, maka dibutuhkan pemeriksaan mata lebih lanjut.[3,7,8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini