Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vasopressin
Terdapat perbedaan kategori tingkat keamanan penggunaan vasopressin dan desmopressin pada kehamilan dan menyusui.
Vasopressin
Kategori C (FDA): Penelitian pada hewan terbukti terdapat efek samping pada fetus, namun data penelitian pada manusia belum cukup. Walau demikian, potensi keuntungan terapi dapat dipertimbangkan dengan potensi resiko terapi obat.
Vasopressin termasuk obat dengan kategori C untuk wanita hamil. Hingga saat ini belum ada data dari studi terkontrol pada wanita hamil tentang dampak vasopressin. Belum diketahui pula apakah vasopressin dapat menyebabkan gangguan janin maupun mempengaruhi kemampuan untuk hamil.
Hingga kini belum diketahui apakah vasopressin diekspresikan pada ASI. Di sisi lain, tingkat absorpsi yang rendah akibat pengaruh peptidase di saluran cerna membuat obat ini kecil kemungkinannya untuk keluar melalui ASI. Namun, wanita menyusui yang mengonsumsi obat ini disarankan memompa dan membuang ASI yang diproduksi dalam kurun waktu 1,5 jam pasca konsumsi vasopressin untuk mengurangi paparan terhadap janin.
Desmopressin
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Studi pada hewan coba menunjukkan bahwa tidak terlihat dampak negatif pada fetus akibat pajanan desmopressin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil untuk mendukung hal ini.
Seperti halnya vasopressin, belum ada data tentang tingkat ekskresi desmopressin di dalam ASI. Maka, penggunaan desmopressin pada wanita menyusui tetap perlu diwaspadai dengan meminimalkan pajanan ASI terhadap bayi dalam kurun waktu 1,5 jam pasca konsumsi obat ini.