Formulasi Baclofen
Di tingkat global, formulasi baclofen tersedia dalam bentuk tablet, solusio oral, dan juga solusio intratekal. Namun, formulasi baclofen yang tersedia di Indonesia saat ini adalah dalam bentuk tablet saja.[4,6,8]
Bentuk Sediaan
Di beberapa negara lain, baclofen tersedia dalam bentuk tablet, solusio oral, dan juga solusio intratekal. Mayoritas tablet dikemas dalam dosis 5 mg, 10 mg, atau 20 mg. Akan tetapi, baclofen yang tersedia di Indonesia saat ini adalah baclofen tablet 10 mg.[1,4,8]
Cara Penggunaan
Penggunaan baclofen oral dimulai dengan dosis rendah dan dosis terbagi. Dosis lalu ditingkatkan secara bertahap berdasarkan respons klinis dan toleransi pasien. Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsi dengan makanan dilaporkan dapat mengurangi risiko efek samping gastrointestinal.[7]
Pemberian baclofen intratekal dimulai melalui skrining. Dosis skrining yang memberikan respons positif selama 24 jam pertama kemudian digandakan dan diberikan melalui pump infusion dengan kateter intratekal. Saat menghentikan obat, turunkan dosis perlahan karena penghentian mendadak bisa menimbulkan demam tinggi, perubahan status mental, spastisitas rebound yang parah, dan efek samping berat lainnya.[1,7]
Cara Penyimpanan
Obat sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan dijauhkan dari anak. Simpan dalam suhu ruangan terkontrol 20–25℃ untuk sediaan tablet dan suhu <25℃ untuk sediaan solusio oral. Sementara itu, sediaan intratekal disimpan di suhu <30℃. Lindungi dari panas dan kelembaban tetapi hindari menyimpan obat dalam lemari pendingin.[5,6]