Kontraindikasi dan Peringatan Isotretinoin
Kontraindikasi dan peringatan utama penggunaan isotretinoin adalah pada kehamilan. Obat ini tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang atau dicurigai hamil. Pada wanita usia subur, perlu dilakukan tes kehamilan sebelum terapi dan diikuti dengan kontrasepsi andal selama terapi.[4]
Kontraindikasi
Isotretinoin termasuk dalam obat kategori X, sehingga penggunaannya dikontraindikasikan pada pasien wanita yang hamil atau dicurigai hamil. Selain itu, penggunaan isotretinoin juga tidak dianjurkan selama masa menyusui karena efek samping paparan isotretinoin melalui ASI terhadap bayi belum diketahui.
Kombinasi isotretinoin bersamaan dengan antibiotik golongan tetrasiklin juga merupakan salah satu kontraindikasi karena dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi intrakranial jinak atau pseudotumor cerebri.
Kontraindikasi lain adalah pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap vitamin A atau turunannya dan komponen lain dalam sediaan.[1,4,10,13]
Peringatan
Black box warning isotretinoin adalah terkait risiko pada janin, sehingga penggunaan pada wanita usia subur perlu sangat berhati-hati.
Risiko Teratogenisitas
Isotretinoin bersifat teratogenik dan berisiko menyebabkan cacat lahir berat yang mengancam jiwa. Isotretinoin dikontraindikasikan pada pasien wanita yang sedang atau dicurigai hamil.
Sebelum konsumsi obat, perlu dilakukan tes kehamilan serum atau urin. Pada wanita usia subur, harus digunakan kontrasepsi yang andal. Jika terjadi kehamilan, segera hentikan obat dan rujuk pasien ke dokter kandungan yang berpengalaman dalam toksisitas reproduksi.[4]
Donor Darah
Pasien yang menggunakan isotretinoin tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya selama dan 1 bulan setelah pengobatan dihentikan. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko toksisitas yang dapat terjadi secara tidak sengaja terhadap wanita yang sedang hamil.[1,18]
Risiko Depresi
Walaupun hubungan antara penggunaan isotretinoin dan terjadinya depresi masih menjadi perdebatan sampai saat ini. Namun, tetap perlu dilakukan skrining sebelum meresepkan isotretinoin serta memantau tanda dan gejala yang berhubungan dengan depresi selama pengobatan diberikan.[1,4,14]
Tabir Surya
Efek samping mukokutan sangat umum terjadi setelah penggunaan isotretinoin. Xerosis, fisura, dan dermatitis terjadi akibat adanya gangguan homeostasis pada skin barrier sehingga meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan tabir surya secara adekuat selama terapi.[4,18,19]
Pankreatitis
Terdapat risiko pankreatitis akut yang mengancam jiwa akibat konsentrasi trigliserida serum yang meningkat. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan konsentrasi trigliserida serum puasa tinggi yang sudah ada sebelumnya dan pada pasien dengan kecenderungan meningkat untuk mengalami hipertrigliseridemia.[4]
Efek Muskuloskeletal
Isotretinoin dapat menyebabkan arthralgia, hiperostosis, penutupan epifisis prematur, osteoporosis, osteopenia, fraktur, dan penyembuhan patah tulang yang tertunda. Jangan melebihi dosis dan durasi pengobatan yang dianjurkan.
Partisipasi dalam olahraga yang memiliki impact repetitif dan berisiko spondylolisthesis dengan atau tanpa cedera lempeng pertumbuhan pinggul pada masa remaja diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping muskuloskeletal.[4]
Efek pada Mata dan Telinga
Gangguan pendengaran atau tinnitus dilaporkan, kadang-kadang bertahan bahkan setelah penghentian isotretinoin. Jika efek tersebut terjadi selama terapi, hentikan obat dan konsultasikan dengan spesialis yang sesuai untuk evaluasi lebih lanjut.
Selain itu, ada risiko kekeruhan kornea, katarak, dan penurunan penglihatan pada malam hari. Jika gangguan penglihatan terjadi selama terapi, hentikan obat dan lakukan pemeriksaan oftalmologis.[4]