Permetrin
Permetrin atau permethrin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi parasit pada kulit, seperti kutu dan tungau, misalnya dalam kasus skabies. Permetrin merupakan piretroid sintetis atau neurotoksin sintetik yang menyebabkan paralisis dan kematian parasit. Permetrin termasuk dalam golongan piretroid tipe I, yaitu non-α-cyano-pyrethroids dengan aktivitas perifer yang dominan.[1,2]
Permetrin membunuh parasit penyebab pedikulosis dan skabies dengan cara mengganggu aliran masuk ion natrium (Na) melalui kanal membran sel saraf sehingga memperlambat repolarisasi dan menyebabkan paralisis sistem saraf.[2,4]
Permetrin hanya sedikit diserap melalui kulit dan secara umum diekskresikan melalui urin. Penggunaan permetrin sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan tersedia dalam sediaan krim dan krim atau losion bilas. Penggunaan permethrin pada kehamilan termasuk dalam kategori B oleh FDA.[1]
Permetrin digunakan secara topikal. Untuk pedikulosis diberikan sebagai losion 1% sebanyak ±30–60 mL pada rambut yang telah dicuci dan dikeringkan dengan handuk, dibiarkan 10 menit lalu dibilas. Untuk skabies digunakan krim 5% yang dioleskan tipis dan merata ke seluruh permukaan kulit dan dibiarkan 8–14 jam sebelum dibersihkan.
Satu kali aplikasi umumnya efektif. Namun, pengulangan setelah 7–10 hari dapat dipertimbangkan bila masih ditemukan parasit, terdapat reinfestasi, atau pada kasus berat/resisten sesuai penilaian klinis.[11]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Permetrin
| Perihal | Deskripsi |
| Kelas | Piretroid, antiparasit topikal, antiskabies, antipedikulosis.[1,3] |
| Sub-kelas | Non-α-cyano-pyrethroids.[1-3] |
| Akses | Resep.[3] |
| Wanita hamil | Kategori FDA: B Kategori TGA: B1.[3] |
| Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah diekskresikan ke dalam ASI.[11] |
| Anak-anak | Bisa digunakan sesuai indikasi dan dosis yang dianjurkan.[3,4] |
| Bayi | Keamanan untuk usia < 2 bulan belum diketahui.[9] |
| FDA | Approved.[3] |
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha