Efek Samping dan Interaksi Obat Tetracaine
Efek samping tetracaine hidroklorida atau tetrakain 0,5% tetes mata terutama pada memengaruhi area mata, seperti rasa nyeri, tidak nyaman, tersengat, panas atau terbakar, dan berair. Interaksi obat tetes mata ini yang paling perlu diwaspadai adalah peningkatan risiko methemoglobinemia, yang biasanya terjadi pada penggunaan tetracaine sistemik.[1-3]
Efek Samping
Efek samping ringan dapat diamati segera setelah tetracaine diteteskan dalam waktu <30 detik, dan akan hilang dengan sendirinya diikuti dengan perasaan baal pada mata. Efek samping ringan pada mata adalah rasa nyeri, tidak nyaman, tersengat, panas atau terbakar, dan berair.[1-3]
Beberapa efek samping lain pernah dilaporkan setelah penggunaan tetes mata tetracaine hidroklorida. Namun, perlu diingat bahwa pemberian obat ini diikuti oleh prosedur pada mata dan pemberian obat-obatan lain sehingga kejadian yang dilaporkan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Pada mata, tetracaine dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut:
- Edema kornea atau mata
- Kekeruhan atau penipisan kornea
- Iritasi mata, perasaan mengganjal, fotofobia
- Ptosis, midriasis
- Konjungtiva hiperemi, keratitis ulseratif
- Pandangan buram atau ketajaman penglihatan berkurang[1-3]
Efek samping sistemik yang jarang terjadi pada penggunaan tetes mata, misalnya:
- Sistem kardiovaskular: bradikardia
- Sistem imunitas: reaksi alergi berupa hiperemia, chemosis, lakrimalisasi, dan gatal, serta risiko endoftalmitis
- Sistem saraf: mual, muntah, parestesia, paralisis nervus VII, kejang, ansietas, tremor
- Sistem pernapasan: tenggorokan terasa ketat, mengi, sesak nafas[1-3]
Interaksi Obat
Pada umumnya efek interaksi obat yang timbul pada penggunaan bersama tetracaine dan obat-obatan berikut adalah peningkatan risiko kejadian methemoglobinemia:
- Antimalaria: chloroquine, primaquine, quinine
- Antibiotik: dapsone, nitrofurantoin, sulfisoxazole, sulfadiazine
- Antianginal: isosorbide dinitrate, nitrogliserin, nitroprusid
- Antikonvulsan: fenobarbital, phenytoin
Paracetamol[2]
Efek lain didapatkan akibat interaksi tetracaine dengan hyaluronidase. Penggunaan bersama tetracaine dengan hyaluronidase mempercepat onset anestesi lokal dan mengurangi pembengkakan, namun terjadi juga peningkatan penyerapan obat secara sistemik. Hal ini akan menyebabkan lebih pendeknya durasi kerja obat dan meningkatkan risiko timbulnya efek samping dan reaksi sistemik.[2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini