Pendahuluan Antasida
Antasida adalah suatu zat bersifat alkali yang dapat menetralkan asam lambung pada kondisi seperti gastroesophageal reflux disease (GERD), gastritis, dan ulkus lambung.
Obat ini telah lama digunakan dalam dunia kedokteran untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan asam lambung.
Menurut klasifikasi daya absorpsinya pada saluran cerna, antasida terbagi menjadi dua kategori, yaitu absorbable dan non-absorbable. Mayoritas obat antasida yang digunakan secara medis adalah yang bersifat non-absorpsi ini. Contohnya adalah aluminium fosfat, aluminium hidroksida, magnesium silikat, magnesium hidroksida, kombinasi aluminium dan magnesium, serta kombinasi aluminium dan magnesium dengan kandungan zat aktif lainnya, seperti anestetik, antiflatulen, dan alginates.
Di Indonesia, antasida yang tersedia hanyalah yang mengandung aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Jenis antasida ini diketahui baik dikonsumsi setelah makan atau sebelum tidur.
Efek terapi antasida adalah meredakan nyeri ulu hati atau heartburn dengan menetralkan asam lambung, misalnya pada gastritis dan gastroesofageal reflux disease (GERD).[1,2]
Tabel 1. Deskripsi singkat Antasida
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Saluran Cerna[12] |
Sub-kelas | Antasida dan Anti Ulkus[12] |
Akses | Obat bebas[3] |
Wanita hamil | Antasida yang mengandung aluminium hidroksida + magnesium hidroksida belum memiliki kategori FDA atau Not Assigned [4] |
Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam air susu ibu[6] |
Anak-anak | Bilamana perlu, dan tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka waktu yang panjang[7] |
Infant | Bilamana perlu, dan tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka waktu yang panjang[7] |
FDA | Approved[8] |
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri