Kontraindikasi dan Peringatan Efedrin
Kontraindikasi dan peringatan terhadap efedrin (ephedrine) terkait akan efek obat ini pada reseptor alfa dan beta adrenergik, sehingga pasien dengan penyakit kardiovaskular dan hipertiroid tidak boleh diberikan obat ini. Selain itu, pasien dengan riwayat penggunaan antidepresan perlu diperhatikan agar tidak diberikan obat ini.
Kontraindikasi
Efedrin dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, glaukoma sudut tertutup, dan penggunaan bersama siklopropan atau halotan.
Akibat efeknya terhadap reseptor alfa dan beta adrenergik, efedrin juga kontraindikasi pada individu dengan penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan hipertiroid.
Pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan monoamin oksidase inhibitor (MAOI) seperti seperti isocarboxazid, tranylcypromine, phenelzine maupun yang baru dihentikan kurang dari 14 hari, tidak boleh menerima terapi efedrin karena dapat berujung fatal.[5,7]
Peringatan
Perlu diingat bahwa penggunaan efedrin sebagai bronkodilator kurang disarankan. Terdapat banyak pilihan bronkodilator lain dengan efikasi dan keamanan yang lebih baik.
Penggunaan efedrin jangka panjang dapat memicu efek ansietas dan gejala schizophrenia paranoid. Pada pasien dengan gangguan ginjal serta pembesaran prostat, penggunaan efedrin harus diawasi dengan ketat.[5,7]
Toleransi terhadap efedrin dapat terbentuk pada penggunaan berulang, jangka lama, atau dosis besar. Penghentian sementara dapat mengatasi hal ini.[5,7]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja