Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oxymetazoline
Penggunaan oxymetazoline pada kehamilan dikategorikan oleh FDA sebagai kategori C. Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya hanya bila manfaat dinilai lebih besar dibanding risikonya. Sementara itu, penggunaan pada ibu menyusui tidak diketahui efeknya.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori FDA untuk penggunaan oxymetazoline selama kehamilan adalah C. Kategori C diartikan studi pada hewan percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin namun studi terkontrol pada ibu hamil belum ada. Oleh karena itu, obat ini sebaiknya hanya diresepkan bila manfaatnya dinilai lebih besar dari risiko efek sampingnya.[6]
Terdapat beberapa penelitian yang meneliti tentang penggunaan dekongestan intranasal sebagai terapi common cold selama kehamilan. Namun data keamanan obat ini selama kehamilan masih terbatas.
Penelitian analisis eksplorasi pemakaian dekongestan intranasal pada trimester pertama menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian cacat bawaan lahir, khususnya stenosis pilori (OR=2,2; 95% CI: 1,1-4,5), fistula trakeo-esofagus (OR=3,3;95% CI: 1,2-8,9). Namun hal ini tidak ditemukan pada trimester kedua dan ketiga. Namun ditemukan asosiasi terjadi anomali pada duktus kolektifus ginjal dengan pemakaian oxymetazoline pada trimester kedua (OR=3,1; 95% CI:1,3-6,9).[22]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak ditemukan data mengenai efek penggunaan oxymetazoline pada ibu menyusui. Efek pada bayi jika oxymetazoline disekresikan di ASI juga tidak ditemukan. Sebaiknya hindari penggunaan pada ibu menyusui.[21]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri