Farmakologi Alteplase
Secara farmakologi, alteplase merupakan aktivator plasminogen jaringan rekombinan (tPA) yang digunakan sebagai agen trombolitik. Alteplase bekerja dengan memecah plasminogen untuk membentuk plasmin, suatu enzim yang terlibat dalam degradasi bekuan fibrin.[1-4]
Farmakodinamik
Alteplase bertindak sebagai agen fibrinolitik. Dalam sirkulasi sistemik pada konsentrasi farmakologis, alteplase akan berikatan dengan fibrin dalam trombus dan mengubah plasminogen yang terperangkap menjadi plasmin sehingga terjadi fibrinolisis lokal dengan proteolisis sistemik terbatas.
Pada suatu penelitian, dilaporkan bahwa setelah pemberian alteplase dosis 100 mg akan terjadi penurunan 16-36% fibrinogen yang bersirkulasi. Dalam uji coba terkontrol, 8 dari 73 pasien (11%) yang menerima alteplase 1,25 mg/kg selama 3 jam akan mengalami penurunan fibrinogen hingga di bawah 100 mg/dL.
Atas dasar kerja ini, alteplase telah dilaporkan efektif penggunaannya untuk penatalaksanaan stroke iskemik akut, infark miokard akut, dan emboli paru akut.[2-4]
Farmakokinetik
Alteplase tersedia dalam bentuk sediaan parenteral yang diberikan secara injeksi intravena (IV). Farmakokinetik dari alteplase, terdiri dari aspek absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.[1-4]
Absorpsi
Alteplase memiliki onset aksi yang cepat, dengan thrombolisis pada arteri koroner terkait infark biasanya terjadi dalam waktu kurang dari 1 jam setelah inisiasi terapi, sementara lisis emboli paru biasanya terjadi dalam rentang waktu 2-6 jam setelah inisiasi terapi.[10]
Distribusi
Volume distribusi rata-rata pada kompartemen sentral adalah 3,9-4,3 L. Volume distribusi pada steady state 7,2-12 L. Belum diketahui apakah alteplase melintasi plasenta atau didistribusikan ke dalam ASI atau sistem saraf pusat atau tidak.[4,10]
Metabolisme
Alteplase terutama dimetabolisme oleh hati. Domain karbohidrat dan polipeptida alteplase berinteraksi dengan reseptor glikoprotein hati, menyebabkan endositosis yang dimediasi reseptor.[4]
Eliminasi
Alteplase diekskresikan terutama melalui urin. Waktu paruh eliminasi alteplase bervariasi, dengan pasien yang mengalami infark miokard akut memiliki rata-rata 3,6-4,6 menit untuk fase distribusi awal (t½α) dan rata-rata 39-53 menit untuk fase eliminasi terminal (t½β). Pasien dengan penyakit trombo-oklusif memiliki rata-rata 4,4 dan 26,5 menit untuk t½α dan t½β, secara berturut-turut.[10]