Pendahuluan Aripiprazole
Aripiprazole merupakan obat antipsikotik yang digunakan untuk tata laksana schizophrenia, gangguan depresi mayor, gangguan bipolar, dan kondisi tic pada sindrom Tourette. Aripiprazole banyak digunakan untuk menggantikan antipsikotik generasi pertama karena profil efek samping yang lebih baik.[1]
Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan aripiprazole adalah adanya peningkatan mortalitas pada pasien lansia dengan psikosis terkait dementia dan peningkatan risiko bunuh diri jika digunakan bersama antidepresan. Perlu dicatat bahwa obat ini belum diperuntukan bagi tata laksana psikosis terkait dementia. Pada pasien yang mengonsumsi antidepresan, lakukan pemantauan munculnya atau perburukan pikiran dan perilaku bunuh diri.[2]
Aripiprazole merupakan agen antipsikotik atipikal turunan quinoline. Aripiprazole memiliki aktivitas agonis parsial pada reseptor dopamin D2 dan reseptor serotonin 5-HT1A. Aripiprazole juga memiliki aktivitas antagonis kuat pada reseptor serotonin 5-HT2A.
Aripiprazole dilaporkan menstabilkan aktivitas dopamin dan serotonin di sistem limbik dan kortikal. Obat ini digunakan dalam manajemen schizophrenia dan episode manik akut dan campuran yang terkait dengan gangguan bipolar.[1,3,4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Aripiprazole
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antipsikotik[5] |
Sub-kelas | Antipsikotik generasi kedua[5] |
Akses | Resep |
Wanita Hamil | Kategori FDA: C[2] Kategori TGA: C[6] |
Wanita Menyusui | Dikeluarkan dalam ASI[7] |
Anak-anak | Dapat digunakan sesuai indikasi dan dosis yang dianjurkan[2] |
FDA | Approved[2] |