Indikasi dan Dosis Olanzapin
Indikasi olanzapin adalah terapi schizophrenia pada pasien berusia di atas 13 tahun, terapi gangguan bipolar tipe 1, serta terapi depresi terkait gangguan bipolar tipe 1. Dosis awal umumnya 10 mg/hari.[1,4,6]
Indikasi
Olanzapin diindikasikan untuk:
Schizophrenia pada pasien berusia di atas 13 tahun
Gangguan bipolar tipe 1 untuk pengobatan akut episode manik atau campuran
- Penggunaan dengan fluoxetine pada pasien dengan episode depresi terkait gangguan bipolar tipe 1 dan depresi yang resisten terhadap pengobatan
Secara off label, olanzapin digunakan dalam terapi agitasi akut, delirium, anoreksia nervosa, dan mual serta muntah akibat kemoterapi (Chemotherapy-induced nausea and vomiting/CINV).[1,3,4]
Schizophrenia dan Gangguan Lain yang Berkaitan
Dosis awal olanzapin yang direkomendasikan adalah 10 mg/hari.
Oral
Diawali dengan dosis 5-10 mg/hari, dapat dititrasi naik penambahan 5 mg/hari dalam interval > 1 minggu. Dosis rumatan 10-20 mg/hari, jangan melebihi 20 mg/hari.[1,4,6]
Intramuskuler
Untuk schizophrenia, dapat digunakan olanzapin injeksi long-acting. Meski begitu, sediaan ini tidak ada di Indonesia.
Dosis olanzapin intramuskuler (IM) disesuaikan dengan dosis oral yang didapat pasien sebelumnya:
- Dosis oral 10 mg/hari: 210 mg IM tiap 2 minggu atau 405 mg IM tiap 4 minggu selama 8 minggu awal. Selanjutnya 150 mg tiap 2 minggu atau 300 mg tiap 4 minggu
- Dosis oral 15 mg/hari: 300 mg IM tiap 2 minggu selama 8 minggu awal, dilanjutkan dengan 210 mg setiap 2 minggu atau 405 mg setiap 4 minggu
- Dosis oral 20 mg/hari: 300 mg IM tiap 2 minggu selama 8 minggu awal. Selanjutnya 300 mg setiap 2 minggu[1,4,6]
Episode Manik
Dosis awal monoterapi yaitu 10-15 mg sekali sehari atau 10 mg dalam terapi kombinasi dengan lithium. Pada dosis monoterapi, dosis dapat dinaikkan 5 mg dalam waktu >24 jam. Dosis rumatan adalah 5–20 mg/hari, tidak melebihi 20 mg/hari.[1,4,6]
Agitasi Terkait Schizophrenia dan Bipolar
Olanzapin IM short-acting digunakan 2,5–10 mg/dosis. Pasien dapat diberikan dosis tambahan sampai dengan 10 mg 2 jam setelah dosis pertama. Dosis tambahan selanjutnya dapat diberikan 4 jam setelah dosis kedua. Jangan melebihi dosis 30 mg/hari.[1,4,6]
Episode Depresi bipolar
Olanzapin dikombinasikan dengan fluoxetine dapat diberikan pada episode depresi terkait dengan bipolar tipe 1. Dosis adalah 5 mg pada malam hari. Dosis dapat disesuaikan antara 5-12,5 mg/hari. Hati-hati menggunakan dosis olanzapin lebih dari 18 mg dikombinasikan dengan fluoxetine 75 mg, karena keamanan belum diketahui.[1,4,6]
Pencegahan Kekambuhan pada Gangguan Bipolar
Dosis awal yang direkomendasikan yaitu 10 mg/hari. Pasien yang telah menggunakan olanzapin untuk pengobatan episode manik, dapat melanjutkan terapi untuk mencegah kekambuhan dengan dosis yang sama.
Jika terjadi episode manik baru, campuran, atau depresi, terapi olanzapin tetap dilanjutkan dengan penyesuaian dosis sesuai kebutuhan, disertai dengan terapi tambahan untuk mengobati gangguan mood sesuai indikasi.[1,4,6]
Penggunaan Off-Label Untuk Mual Muntah Akibat Kemoterapi
Penggunaan off label untuk mengatasi atau mencegah CINV dilakukan dalam kombinasi dengan antagonis 5-HT3 seperti palonosetron atau aprepitant, dan dexamethasone. Dosis olanzapin untuk muntah yang sedang berlangsung adalah 5-10 mg/hari per oral selama 3 hari.
Dosis olanzapin yang digunakan untuk pencegahan adalah:
- Risiko muntah berat akibat kemoterapi intravena: 10 mg per oral pada hari 1-4 kemoterapi
- Risiko muntah sedang: 10 mg per oral pada hari 1-3 kemoterapi[1,6]
Dosis Anak
Penggunaan olanzapin tidak direkomendasikan untuk anak dan remaja di bawah usia 18 tahun akibat data keamanan dan efikasi yang terbatas.[1,4,6]
Usia Lanjut
Pada lansia, pemberian olanzapin dimulai dengan dosis awal yang lebih rendah (5 mg/hari), dan tidak ditujukan untuk penggunaan rutin. Lakukan titrasi dosis dengan hati-hati.[1,4,6]
Penggunaan pada Gangguan Ginjal dan Hati
Pasien dengan gangguan fungsi hati tidak memerlukan penyesuaian dosis. Pasien sirosis hepatis dengan klasifikasi Child-Pugh A dan B tidak berpengaruh banyak pada metabolisme olanzapin. Meski begitu, pada pasien gangguan hati, penggunaan olanzapin tetap harus dipergunakan dengan hati-hati karena olanzapin dapat meningkatkan kadar aminotransferase.
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal juga tidak memerlukan penyesuaian dosis. Yang harus diperhatikan adalah, olanzapin tidak dapat dihilangkan dengan hemodialisis.
Beberapa literatur merekomendasikan dosis awal yang lebih rendah (5 mg) pada gangguan fungsi ginjal dan pada kasus insufisiensi hati sedang (sirosis, Child-Pugh kelas A dan B). Dosis awal dimulai dari 5 mg dan peningkatan dosis dilakukan dengan perlahan dan hati-hati.[1,4,6]