Indikasi dan Dosis Vaksin Campak
Indikasi vaksin campak adalah pada anak berusia 9 bulan, atau orang dewasa yang belum pernah mendapat vaksinasi sebelumnya. Dosis lengkap pemberian vaksin campak adalah sebanyak 2 kali.
Pencegahan Campak
Pada negara dengan risiko mortalitas campak yang tinggi pada bayi, seperti Indonesia, pemberian dosis pertama vaksin yang mengandung campak dapat diberikan saat usia 9 bulan untuk memproteksi bayi. Dosis vaksin campak yang kedua dapat diberikan pada usia 15–18 bulan, atau dengan jarak minimal 4 minggu.
Di Indonesia, dosis vaksin campak diberikan sesuai dengan jadwal imunisasi menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Vaksin ini diberikan pada usia 9 bulan, dilanjutkan dengan dosis booster saat usia 18 bulan, dan saat anak di sekolah dasar (usia 6–7 tahun).
Jika anak telah mendapat vaksin measles-rubella (MR) dan measles-mumps-rubella (MMR) pada usia 12 bulan, maka vaksin campak yang kedua tidak perlu diberikan. Jika anak sudah diberikan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MR atau MMR dapat diberikan pada usia 15 bulan.
Dosis vaksin campak yang diberikan pada orang dewasa dan anak adalah sama, yaitu 0,5 mL. Biasanya, vaksinasi dilakukan secara subkutan pada otot deltoid lengan kiri.[2,17]
Dosis Suplementasi
Pemberian dosis suplementasi vaksin campak pada bayi usia 6 bulan diindikasikan saat terjadi wabah campak, pada area dengan risiko campak yang tinggi bagi bayi berusia di bawah 9 bulan, misalnya negara endemik yang sering mengalami wabah, serta pada bayi yang termasuk ke dalam populasi yang terlantar, kelompok pengungsi, atau tinggal di daerah konflik.
Bayi yang berisiko tinggi terinfeksi campak, atau diketahui telah berkontak dengan kasus campak, dan bayi yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau lahir dari ibu dengan HIV juga perlu menerima dosis suplementasi vaksin campak. Pada kondisi-kondisi tersebut, vaksin campak terhitung sebagai dosis 0 sehingga tetap memerlukan pemberian dua dosis booster sesuai dengan jadwal nasional.[10]
Revaksinasi
Revaksinasi vaksin campak perlu dilakukan jika individu tersebut diberikan vaksin dengan virus yang sudah mati, vaksin yang tidak diketahui jenisnya, atau diberikan bersamaan dengan imunoglobulin.[4]
Profilaksis Pascapaparan
Pada individu yang tidak diketahui status imunitasnya terhadap campak, pemberian vaksin campak pascapaparan dapat diberikan dalam kurun waktu 72 jam. Pemberian vaksin bertujuan untuk mencegah munculnya campak. Jika tetap terinfeksi, diharapkan gejala yang ditimbulkan tidak berat dan durasi penyakit lebih singkat.[14]
Pada individu yang memiliki kontraindikasi terhadap vaksin campak, misalnya pasien immunocompromised, pemberian normal human immunoglobulin (NHIG) dapat dilakukan hingga 72 jam pascapaparan. Dosis imunoglobulin yang diberikan adalah 0,5 mL/kg berat badan, dengan dosis maksimum 15 mL.[10,12,18]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra