Pendahuluan Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A merupakan vaksin yang dibuat untuk mencegah infeksi virus hepatitis A. Ada dua jenis vaksin hepatitis A yaitu vaksin dari virus yang diinaktivasi dan vaksin hidup yang dilemahkan. Saat ini, hanya vaksin hepatitis A dari virus yang diinaktivasi yang tersedia di Indonesia.[1]
Kedua vaksin ini mengandung antigen virus hepatitis A yang memiliki kemiripan dari segi struktur nukleotida dan asam amino mencapai 95% dari virus aslinya. Vaksin dari virus yang diinaktivasi diberikan secara injeksi intramuskular, sedangkan vaksin dari virus yang dilemahkan (live-attenuated) diberikan secara injeksi subkutan.[1-3]
Vaksin hepatitis A dapat diberikan pada semua orang yang berusia 1 tahun atau lebih, terutama pada kelompok yang berisiko terinfeksi hepatitis A. Di Indonesia, vaksin hepatitis A sudah dimasukkan ke dalam program imunisasi wajib, dan diberikan pada anak usia 1-15 tahun sebanyak 2 dosis dengan interval antara pemberian minimal 6 bulan.[1,4]
Vaksin hepatitis A juga dapat diberikan dengan dosis dua kali lipat pada dewasa mulai dari usia 18 tahun ke atas dalam 2 dosis dan jarak antar kedua vaksinasi 6 bulan. Setelah menerima vaksin hepatitis A, antibodi terhadap hepatitis A sudah dapat dideteksi dalam 2-4 minggu pasca vaksinasi.[24]
TABEL 1. Deskripsi Singkat Vaksin Hepatitis A
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vaksin, serum, dan immunoglobulin[5] |
Subkelas | Vaksin[5] |
Akses | Resep[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C; Kategori TGA: B2[6] |
Wanita menyusui | Belum diketahui kadar dalam ASI, tetapi aman diberikan pada wanita menyusui[7] |
Anak-anak | Aman digunakan pada anak[8] |
Infant | Hanya dapat diberikan pada anak usia > 12 bulan[8] |
FDA | Approved[9] |
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja