Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Hepatitis B
Penggunaan vaksin hepatitis B pada kehamilan masuk dalam Kategori C oleh FDA dan kategori B2 oleh TGA. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah vaksin hepatitis B dikeluarkan ke ASI.[7,8,9]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan vaksin hepatitis B pada kehamilan berdasarkan FDA masuk dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Menurut TGA, vaksin hepatitis B termasuk dalam kategori B2. Artinya, obat dikonsumsi oleh sedikit wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tanpa menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain secara langsung maupun tidak langsung pada bayi setelah dilakukan studi. Studi pada hewan juga tidak adekuat atau bahkan kurang, tetapi data yang ada tidak menunjukkan adanya peningkatan kerusakan pada fetus.
Sampai saat ini belum ada studi pada manusia, telaah sistematik dari Cochrane juga tidak menemukan uji klinis dalam jumlah besar karena masalah etik. Beberapa studi yang ada memiliki jumlah subjek sedikit dan tidak menunjukkan adanya bahaya pada janin.[7,8,22]
Penggunaan pada ibu menyusui
Penggunaan vaksin hepatitis B pada ibu menyusui belum dievaluasi dalam studi klinis dengan sampel yang memadai. Tidak diketahui apakah vaksin hepatitis B dikeluarkan ke dalam ASI atau tidak. CDC menyatakan bahwa vaksin hepatitis B dapat digunakan selama menyusui untuk pencegahan infeksi hepatitis B.[23]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani