Indikasi dan Dosis Vaksin Pertusis
Indikasi dan dosis vaksin pertusis adalah pencegahan penyakit pertusis baik untuk anak, ibu hamil, maupun dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin pertusis sebelumnya.
Pencegahan Penyakit Pertusis
Vaksin pertusis diberikan bersamaan dalam dengan vaksin lainnya bentuk kombinasi. Dosis yang diberikan untuk vaksin pertusis baik untuk bayi, anak, remaja, maupun dewasa adalah 0,5 mL.[14,17]
Bayi dan Anak-Anak
Sesuai dengan anjuran jadwal imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin pertusis diberikan pada usia bayi 2,3,4 bulan atau 2,4,6 bulan dengan vaksin DTaP.[5]
Kemudian anak diberikan vaksin booster pertama pada usia 18 bulan dan kedua pada usia 5-7 tahun atau dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) saat anak kelas 1 sekolah dasar (SD). Pada usia 7 tahun ke atas, booster diberikan dalam bentuk Tdap dan dapat diulang kembali pada usia 10-18 tahun atau dalam program BIAS saat anak kelas 5 SD.[5]
Remaja dan Dewasa
Pasien remaja dan dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin Tdap sebelumnya harus diberikan 1 dosis vaksin, tanpa melihat riwayat vaksin Td. Tidak dianjurkan memberikan vaksin wP karena reaktogenitasnya lebih tinggi.[14,17]
Ibu Hamil
Pemberian vaksin pertusis pada ibu hamil dinilai dapat mengurangi kejadian pertusis pada bayi yang terlalu dini untuk diberikan vaksin. Penelitian pada babun menemukan bahwa vaksinasi pertusis pada ibu dapat menimbulkan kekebalan pada bayi.[18]
Vaksin yang diberikan adalah Tdap sebanyak 1 dosis pada usia kehamilan 27–36 kehamilan. Jika ibu hamil tidak mendapat vaksin pertusis selama kehamilan, maka vaksin dapat diberikan segera setelah ibu melahirkan.[17]
Rekomendasi WHO dan CDC
WHO dan CDC merekomendasikan pemberian vaksin pertusis primer dalam 3 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 6 minggu dan dosis ketiga diberikan sebelum pasien berusia 6 bulan. Jarak antar dosis adalah 4-8 minggu.[14,17]
CDC merekomendasikan 2 kali pemberian dosis booster. Dosis keempat (dosis booster) disarankan oleh CDC diberikan 6-12 bulan pasca pemberian dosis ketiga atau saat usia 15-18 tahun, dan dosis kelima diberikan sebelum anak masuk sekolah jika keempat dosis sebelumnya diberikan sebelum anak berusia 4 tahun.
WHO merekomendasikan pemberian dosis booster satu kali pada anak usia 1-6 tahun dengan jarak minimal 6 bulan setelah dosis ketiga.
Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan jenis vaksin pertusis yang digunakan. CDC menggunakan vaksin aP dari saat primer sampai booster, sedangkan WHO merekomendasikan penggunaan vaksin wP sebagai vaksin primer. Pada dasarnya, dosis tambahan ini sebaiknya diberikan sebelum anak masuk ke lingkungan sekolah.[14,17]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja