Indikasi dan Dosis Vaksin COVID-19 Sinopharm
Indikasi vaksin sinopharm atau BBIBP-CorV adalah untuk membentuk imunitas tubuh seseorang terhadap COVID-19. Vaksin ini diberikan untuk usia 18 tahun ke atas, dosis 2 kali pemberian dengan jarak 3−4 minggu.[2,4,6]
Indikasi
Vaksin sinopharm merupakan upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19. Seseorang yang telah divaksinasi akan tidak sakit/kebal atau hanya mengalami sakit ringan terhadap infeksi virus SARS CoV-2. Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk membentuk herd immunity sehingga pandemi dapat selesai.[2,4]
Dosis Vaksin Sinopharm
Vaksin sinopharm diberikan dalam 2 dosis, untuk usia 18 tahun ke atas. Dosis pertama diberikan injeksi sebanyak 0,5 mL, intramuskular di daerah otot deltoid. Dosis kedua diberikan 0,5 mL setelah 3−4 minggu dari dosis pertama. Seseorang yang menerima vaksin sinopharm dipastikan harus menerima dua dosis dengan produk yang sama.[2,4,6]
Jika dosis kedua secara tidak sengaja diberikan lebih awal dari 3 minggu setelah dosis pertama, maka dosis tidak perlu diulang. Sebaliknya, jika dosis kedua secara tertunda lebih dari 4 minggu, maka dosis selanjutnya harus diberikan sedini mungkin.[4,6]
Dosis Booster
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin sinopharm, baik sebagai booster homolog ataupun heterolog. Vaksin sinopharm dianggap aman dan direkomendasikan untuk vaksin booster, termasuk sebagai alternatif booster heterolog yang sebelumnya mendapatkan vaksin sinovac.[14]
Namun, efikasi vaksin sinopharm sebagai vaksin booster masih banyak diperdebatkan jika dibandingkan dengan penggunaan vaksin jenis lain (vaksin vektor virus atau mRNA) setelah penggunaan 2 dosis vaksin inactivated.[4,14,15]
Penelitian di Bahrain mengenai booster vaksin heterolog dan homolog menyimpulkan bahwa booster heterolog sinopharm memiliki respons kekebalan yang lebih unggul daripada booster homolog (produk vaksin yang berbeda dengan Sinopharm).[4,14]
Pemberian dosis booster vaksin sinopharm dapat dipertimbangkan 4–6 bulan setelah vaksin seri pertama dan kedua vaksin sinopharm dilakukan. Booster untuk kelompok usia >16 tahun dapat diberikan 6 bulan setelah dosis vaksin sinopharm yang kedua. Sedangkan untuk kelompok usia >16 tahun dengan penyakit kronik atau kelompok usia >50 tahun dilakukan 3 bulan setelah dosis kedua vaksin sinopharm.[4,18]
Studi keamanan yang berfokus pada efek samping vaksin sinopharm masih terbatas. Kejadian efek samping umumnya bersifat ringan, dimana hal tersebut berhubungan dengan jenis vaksin sinopharm yang tidak aktif. kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada vaksinasi booster sinopharm lebih rendah daripada vaksin dosis primer.[9,14,16,17]
Pemilihan penggunaan vaksinasi booster tetap harus menimbang antara keamanan dan efikasi vaksin, karena semua vaksin COVID-19 baru dikembangkan dalam keadaan darurat. Studi jangka panjang yang menunjukkan kemanjuran dan keamanannya juga relatif terbatas, sehingga penting untuk tetap memperbarui rekomendasi dan pedoman klinis.
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari