Farmakologi Vitamin B2 (Riboflavin)
Farmakologi vitamin B2, disebut juga riboflavin, adalah dengan berikatan terhadap riboflavin hidrogenase, riboflavin kinase, dan riboflavin sintase. Vitamin B2 adalah prekursor flavin mononukleotida dan flavin adenine dinukleotida.[6]
Farmakodinamik
Vitamin B2 memiliki 2 bentuk koenzim, yaitu flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenine dinukleotida (FAD) yang memiliki peran sebagai koenzim untuk berbagai flavoprotein pada jalur berbeda-beda dalam metabolisme. FMN dapat diubah menjadi FAD dengan penambahan adenosine monofosfat (AMP).[5,7]
Vitamin B2 juga berperan dalam reaksi redoks, seperti oksidasi asam lemak beta, dekarboksilasi oksidatif dari piruvat dan á-ketoglutarat, reduksi tioredoksin yang dikatalis oleh tioredoksin reduktase, dan katabolisme kolin. Beberapa oksidasi juga bergantung pada FAD, seperti oksidasi xanthine dalam katabolisme purin, oksidasi sphinganine dalam sintesis sphingosine, dan oksidasi aldehid.[1,5,8]
Vitamin B2 juga berperan dalam metabolisme beberapa vitamin, seperti sintesis dan aktivasi piridoksin, niasin, dan asam folat. Vitamin B2 juga mudah diserap dan larut dalam air. Vitamin B2 berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, selain itu juga berperan dalam pembentukan sel darah merah, produksi antibodi, dan regulasi pertumbuhan dan reproduksi.
Vitamin B2 bermanfaat untuk kesehatan kulit, kuku, pertumbuhan rambut, dan perawatan kesehatan secara umum termasuk dalam mengontrol aktivitas tiroid. Vitamin B2 juga berperan dalam tata laksana penyakit mata, termasuk beberapa kasus katarak.[8]
Farmakokinetik
Vitamin B2 adalah nutrisi esensial yang tahan panas dan larut air. Vitamin B2 adalah prekursor koenzim flavin mononukleotida dan flavin adenine dinukleotida. Koenzim ini bersifat vital dalam menjaga respirasi jaringan yang normal, aktivasi piridoksin, konversi triptofan menjadi niasin, metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein, serta memediasi detoksifikasi glutation reduktase.[6]
Absorpsi
Vitamin B2 atau riboflavin diabsorpsi dengan baik secara oral dan mudah diserap pada bagian saluran cerna atas. Absorpsi utama terjadi pada usus kecil bagian proksimal.
Tubuh menyerap sedikit vitamin B2 pada dosis tunggal di atas 27 mg dan menyimpan sejumlah kecil vitamin B2 dalam hati, jantung, dan ginjal.
Makanan mempercepat terjadinya penyerapan dan tingkat penyerapan menurun pada pasien dengan hepatitis, sirosis hepatis, atau obstruksi bilier.[5,9]
Distribusi
Vitamin B2 tersebar luas hampir di seluruh jaringan tubuh, termasuk sel mukosa saluran cerna, eritrosit, hati, dan ASI. Vitamin B2 akan masuk ke plasma dari usus kecil sebagai bentuk bebas atau sebagai flavin mononukleotida.[5,9]
Metabolisme
Vitamin B2 dimetabolisme di hepar kemudian masuk dalam sel dan diubah bentuk dari flavin mononukleotida menjadi flavin adenine dinukleotida.[10]
Eliminasi
Vitamin B2 akan diekskresikan melalui urin. Total ekskresi vitamin B2 pada orang sehat sekitar 120 mcg/hari, apabila ekskresi kurang dari 40 mcg/hari menandakan defisiensi vitamin B2. Namun, ekskresi vitamin B2 pada urin dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia dan adanya stressor.[1,2]