Farmakologi Vitamin B6 (Piridoksin)
Farmakologi dari vitamin B6 atau piridoksin mencakup fungsinya sebagai koenzim yang bekerja pada keseimbangan metabolisme tubuh. Dalam metabolismenya, vitamin B6 akan dikonversi menjadi piridoksal–5–fosfat yang berfungsi sebagai koenzim dalam sintesis asam amino, neurotransmitter, sfingolipid, dan asam aminolevulinat.[1,2,5]
Farmakodinamik
Vitamin B6 dikonversikan menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat di dalam sel darah merah. Konversi dari vitamin B6 ini digunakan sebagai koenzim dari berbagai fungsi metabolik, seperti metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
Vitamin B6 juga digunakan untuk mengkonversi triptofan menjadi niasin atau serotonin, memecahkan glikogen menjadi glukosa–1–fosfat, mengkonversikan oksalat menjadi glisin, sintesis dari gamma aminobutyric acid (GABA) di dalam sistem saraf pusat, dan berperan dalam sintesis heme.[1,2,5,9]
Farmakokinetik
Vitamin B6 adalah vitamin larut air yang digunakan dalam profilaksis dan tata laksana defisiensi vitamin B6 dan neuropati perifer, misalnya pada mereka yang mengonsumsi isoniazid. Obat ini ditemukan mampu menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial, menghambat agregasi platelet, menurunkan kadar kolesterol LDL, dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.[1,6,10]
Absorbsi
Vitamin B6 diabsorpsi melalui traktus digestif, dan terbanyak di absorbsi di jejunum. Absorpsi maksimal vitamin B6 terjadi dalam 5,5 jam. Vitamin B6 harus diubah menjadi piridoksal fosfat terlebih dahulu agar dapat berikatan dengan protein plasma. Piridoksal fosfat, metabolit aktif yang merupakan hasil dari pemecahan vitamin B6 akan berikatan dengan protein lisin pada traktus digestif.[1,5,9]
Setelah berikatan, akan terjadi defosforilasi oleh alkalin fosfatase dari mukosa usus halus yang menghasilkan piridoksal, piridoksamin, dan vitamin B6. Ketiga metabolit tersebut akan diabsorpsi dengan cepat ke dalam sel mukosa intestinal melalui proses difusi pasif. Waktu paruh biologis dari vitamin B6 adalah sekitar 15–20 hari.[1,5,9]
Distribusi
Vitamin B6 disimpan sebagian besar di hepar, dan sisanya disimpan dalam otot dan otak. Selain itu, sel eritrosit juga dapat mengabsorpsi hasil hidrolisis piridoksal fosfat di hepar untuk membantu metabolisme hemoglobin
Total kadar vitamin B6 yang disimpan yaitu sebesar 167 mg. Nilai normal konsentrasi vitamin B6 dalam serum adalah 30–80 ng/ml. Pada pasien dengan sindrom malabsorbsi atau yang memiliki riwayat reseksi gaster, umumnya vitamin B6 tidak mencapai kadar normal.[1,5,9]
Metabolisme
Vitamin B6 yang diserap akan dimetabolisme di hepar. Akan tetapi, jaringan lain seperti otot dan otak dapat mengabsorbsi vitamin B6 yang belum terfosforilasi dari sirkulasi darah. Absorpsi vitamin B6 untuk dimetabolisme dalam hepar terjadi secara difusi karier, yang diikuti dengan metabolisme oleh ester fosfat. Vitamin B6 dan piridoksamin fosfat akan dioksidasi menjadi piridoksal fosfat.[1,5,9]
Hasil oksidasi dari piridoksal fosfat adalah flavoprotein. Piridoksal fosfat tidak dapat melewati membran sel. Hasil metabolit utama yang aktif dari vitamin B6, yaitu piridoksal–5–fosfat dilepaskan ke dalam sirkulasi dan 60% di antaranya terikat dengan protein plasma.
Sebagian piridoksal fosfat yang ada di hepar akan dihidrolisis menjadi piridoksal dan akan dilepaskan ke sirkulasi darah untuk berikatan dengan albumin dan masuk ke dalam eritrosit untuk membantu metabolisme dari hemoglobin. Sisa piridoksal fosfat bebas yang ada di hepar akan teroksidasi menjadi asam–4–piridoksat untuk diekskresikan ke dalam urin.[1,5,9]
Eliminasi
Sisa piridoksal fosfat yang tidak dilepaskan ke dalam sirkulasi akan di ekskresikan ke dalam urin. Hasil oksidasi dari vitamin B6 bebas di hepar, yaitu asam piridoksat, juga akan diekskresikan ke dalam urin.[1,5,9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli