Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Appendicitis yogi 2022-12-05T15:59:21+07:00 2022-12-05T15:59:21+07:00
Appendicitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Appendicitis

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Appendicitis adalah inflamasi pada apendiks vermiformis yang berada di ujung caecum. Perkembangan proses inflamasi dapat menyebabkan abses, obstruksi, peritonitis dan sepsis jika tidak diobati. Istilah appendicitis komplikata mengacu pada adanya gangren atau perforasi apendiks. Perforasi bebas ke dalam rongga peritoneum dapat menyebabkan peritonitis purulen atau faeculen. Perforasi yang terlokalisir dapat menyebabkan abses apendiks atau phlegmon (massa inflamasi).

Appendicitis merupakan penyebab paling umum dari nyeri perut akut baik pada orang dewasa dan anak-anak, dengan risiko 8,6% pada pria dan 6,7% pada wanita. Gejala klinis muncul akibat adanya obstruksi pada rongga luminal apendiks yang diakibatkan inflamasi mukosa, hiperplasia limfoid, atau fekalit. Hal ini menyebabkan distensi pada apendiks yang bisa berkembang menjadi inflamasi transmural supuratif, iskemia, infark, dan perforasi, yang dapat menimbulkan peritonitis generalisata dan abses.[1-3]

Appendicitis-min

Gambaran klasik gejala klinis appendicitis meliputi nyeri periumbilkus yang berpindah ke fossa iliaka kanan, anoreksia, demam, dan nyeri tekan pada fossa iliaka kanan. Tanda lainnya seperti penurunan bising usus, tanda psoas positif, tanda obturator positif, dan tanda Rovsing positif juga mendukung diagnosis appendicitis akut. Terdapat beberapa sistem skoring seperti Skor Alvarado yang menggabungkan temuan klinis dan laboratorium umum untuk mengelompokkan risiko pasien dan membantu memandu keputusan klinis. Pemeriksaan pencitraan, seperti USG abdomen dan CT scan abdomen, juga bisa membantu penegakan diagnosis.[1,3]

Apendektomi, baik dengan metode laparotomi atau laparoskopi, merupakan tata laksana yang umum dipilih untuk appendicitis. Metode laparoskopi berkaitan dengan nyeri pasca operasi yang lebih ringan dan masa rawat inap yang lebih pendek. Pemberian antibiotik intravena preoperasi sebaiknya mencakup spektrum luas dan bakteri anaerob.

Manajemen nyeri dengan menggunakan paracetamol, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan opiod harus menjadi prioritas tanpa menunda intervensi yang diperlukan. Perforasi dapat menyebabkan sepsis dan terjadi pada 17-32% pasien dengan appendicitis. Pada pasien dengan risiko sedang hingga tinggi, konsultasi bedah harus dilakukan dengan cepat untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat perforasi.[1,3,4]

 

 

Penulis pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Snyder MJ, Guthrie M, Cagle S. Acute Appendicitis: Efficient Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2018 Jul 1;98(1):25–33.
2. Jones MW, Lopez RA, Deppen JG. Appendicitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493193/
3. Stringer MD. Acute appendicitis. J Paediatr Child Health. 2017;53(11):1071–6.
4. Kumar S, Jalan A, Patowary BN, Shrestha S. Laparoscopic Appendectomy Versus Open Appendectomy for Acute Appendicitis: A Prospective Comparative Study. Kathmandu Univ Med J KUMJ. 2016 Sep;14(55):244–8.

Patofisiologi Appendicitis

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Appendicogram untuk Diagnosis Appendisitis
    Pemeriksaan Appendicogram untuk Diagnosis Appendisitis
  • Penggunaan Antibiotik untuk Penanganan Appendicitis
    Penggunaan Antibiotik untuk Penanganan Appendicitis
  • Diagnosis Appendicitis: Sistem Skoring atau Penilaian Klinis?
    Diagnosis Appendicitis: Sistem Skoring atau Penilaian Klinis?
  • Apendektomi Laparoskopik VS Apendektomi Terbuka pada Appendicitis Akut
    Apendektomi Laparoskopik VS Apendektomi Terbuka pada Appendicitis Akut
  • Pemeriksaan Rektal Tidak Bermanfaat dalam Diagnosis Appendicitis Akut
    Pemeriksaan Rektal Tidak Bermanfaat dalam Diagnosis Appendicitis Akut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 Februari 2024, 08:06
Batasan waktu untuk rencana tindakan appendectomy elektif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok bila seorang pasien sudah terdiagnosa appendicitis akut dan direncanakan appendectomy elektif, kira2 apakah ada batasan waktu max berapa...
Anonymous
Dibalas 16 Oktober 2023, 08:23
Rujukan penanganan appendicitis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, pasien suspek appendicitis lebih tepat jika dirujuk ke spesialis penyakit dalam atau bedah ya?
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2023, 14:12
Antibiotik untuk usus buntu yang kambuh
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Selamat siang. Izin menanyakan terkait usus buntu kambuh kembali, belum pernah operasi sebelumya. TD 120/80 mmHg, T: 37.5 oC, untuk Talak,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.