Patofisiologi Hernia Umbilikalis
Patofisiologi hernia umbilikalis serupa dengan patofisiologi hernia lainnya, yaitu gangguan perkembangan embriologi untuk hernia umbilikalis kongenital dan penuaan serta trauma pada hernia umbilikalis akuisata (acquired).
Hernia umbilikalis kongenital berhubungan dengan perkembangan embriologi selama masa gestasi di minggu ke-5 dan ke-10. Hernia umbilikalis terjadi akibat kegagalan penutupan atau kontraksi cincin umbilikal. Untuk itu, diperlukan pemahaman mengenai embriologi traktus gastrointestinal untuk bisa mengerti patofisiologi penyakit ini.
Embriologi Traktus Gastrointestinal
Traktus gastrointestinal berkembang dari tuba digestif primitif yang merupakan derivat dari yolk sac. Pada masa awal gestasi, sebagian dari usus (midgut) bertumbuh ke arah tengah depan yolk sac. Pada minggu ke-3, usus akan menjadi terpisah dari yolk sac.
Diskus embrionik melipat menjadi empat lipatan 4 embriologik yang terpisah yakni sefalik, kaudal, serta lipatan lateral kanan dan kiri. Masing-masing lipatan akan bergabung di umbilikus untuk menghilangkan kavitas rongga kolemik yang nantinya akan bertumbuh menjadi kavitas peritoneal.
Selain itu, keempat lipatan tersebut bergabung untuk membentuk cincin umbilikal besar yang mengelilingi arteri umbilikal, vena, yolk sac, atau duktus omfalomesenterik. Struktur-struktur ini diselubungi oleh lapisan luas amnion dan seluruh struktur tersebut yang nantinya akan menyusun tali pusat.
Di antara minggu ke-5 dan ke-10 perkembangan fetus, dinding abdomen dan traktus intestinal akan terus bertumbuh lebih cepat dari tubuh embrionik. Sehingga pertumbuhan traktus intestinal berpindah keluar dari dinding abdomen atau disebut dengan istilah herniasi fisiologis, yakni pada bagian proksimal dari tali pusat.
Pada minggu ke-10 hingga ke-12, dinding abdomen sudah selesai terbentuk dengan maksimal dan seluruh saluran pencernaan akan masuk kembali ke dalam rongga abdomen. Kontraksi dari cincin umbilikal akan menutup proses formasi dinding abdomen.
Patofisiologi Hernia Umbilikalis Kongenital
Pada hernia umbilikalis kongenital, struktur tali pusat gagal menyatu dengan foramen umbilikalis sehingga cincin umbilikal menjadi paten atau tetap dalam kondisi terbuka.
Defek pada dinding abdomen yang disertai dengan adanya peningkatan tekanan intraabdomen akan mendorong jaringan viseral ke arah defek. Hal ini membuat hernia menjadi sangat jelas terlihat pada saat pasien sedang menangis, mengejan, batuk atau muntah.
Patofisiologi Hernia Umbilikalis Akuisata
Hernia umbilikalis akuisata (acquired) muncul pada orang dewasa. Patofisiologi penyakit ini serupa dengan hernia lainnya, misalnya hernia inguinalis, yaitu kelemahan otot-otot dinding abdomen seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh trauma (luka bekas operasi di masa lalu) sehingga menimbulkan adanya defek atau pembukaan pada otot yang berada di bawah atau di sekitar umbilikus.
Kondisi-kondisi yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraabdomen berperan dalam terbentuknya hernia, karena tekanan tersebut dapat meregangkan area otot yang sudah mengalami kelemahan atau kerusakan.[2,5,6]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja