Pendahuluan Penyakit Buerger
Penyakit Buerger atau Buerger’s disease, disebut juga thromboangiitis obliterans atau von Winiwarter–Buerger syndrome, adalah suatu vaskulopati nonaterosklerotik yang melibatkan proses inflamasi dan oklusi segmental. Keadaan ini umumnya terjadi pada arteri dan vena ekstremitas berukuran kecil dan sedang. Penyakit ini sering mengenai perokok berusia di bawah 50 tahun.[1]
Etiologi penyakit Buerger masih belum diketahui, tetapi merokok merupakan faktor risiko utama yang berperan dalam fase awal patogenesis dan progresivitas penyakit. Faktor genetik, aktivasi sistem imun, keadaan hiperkoagulabilitas, disfungsi endotel, dan infeksi–inflamasi oral diduga berperan dalam patogenesis penyakit Buerger.[1,14]
Gambar 1. Penyakit Buerger. Sumber: Openi, 2015.
Secara patologi, penyakit Buerger termasuk dalam vaskulitis. Faktor yang membedakan penyakit Buerger dengan vaskulitis lainnya adalah ditemukannya thrombus inflamasi tanpa nekrosis dinding pembuluh darah, kadar marker inflamasi fase akut normal, dan tidak ditemukan marker imunoaktivasi.[2]
Manifestasi klinis penyakit Buerger berupa iskemia pada distal ekstremitas, ulkus iskemik, atau gangren. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan angiografi ditujukan untuk mengeksklusi diagnosis banding, seperti arteriosklerosis obliterans, thromboembolisme, dan vaskulitis lain.
Terapi penyakit Buerger adalah berhenti merokok. Terapi lain bersifat paliatif, karena belum ada terapi definitif untuk penyakit ini. Secara teori, terapi vasodilator menggunakan nitrat, prostasiklin, atau golongan calcium channel blocker seperti amlodipine, dapat membantu gejala vasospasme.[3,14]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli