Pendahuluan Hidradenitis Suppurativa
Hidradenitis suppurativa adalah penyakit kulit kronik yang ditandai dengan abses rekuren (tersering di aksila), oklusi folikular, diikuti oleh ruptur folikular dan inflamasi kronik. Penyakit ini bersifat multifaktorial yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. [1,2]
Diagnosis hidradenitis suppurativa membutuhkan tiga kriteria, yaitu lesi tipikal, distribusi karakteristik, dan rekurensi. Lesi pada hidradenitis suppurativa memiliki karakteristik nodul mendalam, abses, sinus, dan jaringan parut. Lokasi penyakit ini umumnya pada area intertriginosa, seperti aksila, lipatan payudara, anogenital, dan lipatan paha. Hidradenitis suppurativa memiliki onset kronik dengan tingkat rekurensi yang tinggi. Ultrasonografi (USG) dan biopsi kulit dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding. [3,4]
Terapi hidradenitis suppurativa bergantung pada tingkat keparahan lesi. Antibiotik dan kortikosteroid intralesi umumnya digunakan pada kasus ringan. Terapi antiinflamasi dapat diberikan pada kasus sedang-berat maupun kasus ringan dengan resistensi terapi. Terapi suportif, seperti analgesik dan antihistamin, dapat diberikan sebagai terapi sementara untuk menjaga kualitas hidup pasien, Tindakan pembedahan, seperti insisi dan drainase, eksisi luas, dan eksisi lokal, dilakukan pada kondisi hidradenitis suppurativa berat. [3,5]