Patofisiologi Ulkus Mole
Patofisiologi ulkus mole atau chancroid disebabkan karena infeksi bakteri gram negatif basil Haemophilus ducreyi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Inkubasi sekitar 3‒7 hari, dengan gejala ulkus supuratif di genital yang disertai pembentukan bubo atau limfadenopati supuratif yang nyeri.[3-6]
Transmisi Bakteri H. Ducreyi
Transmisi H. ducreyi melalui mikroabrasi saat aktivitas seksual atau autoinokulasi mukosa yang mengalami kerusakan. Masa inkubasi ulkus mole termasuk cepat, yaitu sekitar 3‒7 hari setelah berhubungan seksual.[4]
Bakteri kemudian akan menempel pada sel dengan bantuan interaksi mediator protein dan lipooligosakarida dengan fibronektin pada matriks ekstrasel. Bakteri yang berhasil menempel kemudian akan menyebabkan reaksi inflamasi lokal dan elaborasi protein panas/heat shock protein GroEL. Protein ini kemudian akan memicu pembentukan rantai bakteri.[3-6]
Pembentukan Ulkus
Bakteri kemudian akan mengeluarkan toksin sitosidal HdCDT yang dapat menyebabkan gangguan pada proses apoptosis atau nekrosis, sehingga terjadi destruksi sel ekstensif sampai terbentuk ulkus.[5-7]
Bakteri ini juga memiliki protein LspA yang dapat mengganggu makrofag, sehingga melindungi bakteri dari proses fagositosis. H. ducreyi memiliki peta DsrA yang membantu penempelan bakteri ke sel dan dapat memproduksi protein Flp 1, Flp 2, dan Flp 3. Ketiga protein Flp ini dapat memicu pembentukan mikrokoloni dan memperkuat penempelan bakteri ke fibroblas pada preputium. Faktor-faktor virulensi ini membuat pembentukan ulkus lebih cepat dan memperlambat penyembuhan.[5-7]
Ulkus supuratif yang muncul dapat tunggal atau multipel. Infeksi dimulai sebagai papula, yang dengan cepat berkembang menjadi pustula dan pembentukan ulkus.[2]
Pembentukan Bubo atau Limfadenopati Supuratif
Pasien terinfeksi ulkus mole seringkali (50%) berkembang menjadi limfadenopati regional, unilateral atau bilateral, dan nyeri tekan. Sekitar 25% dari pasien yang mengalami limfadenopati akan berkembang menjadi bubo supuratif.[2]
Bubo akan jelas terlihat dalam 1‒2 minggu setelah papula muncul, dan dapat pecah secara spontan. Jika tidak diobati, kelenjar getah bening regional supuratif ini dapat menjadi superinfeksi, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan dalam dan kerusakan alat kelamin eksternal.[2]
Gambar 1. Bubo yang Disebabkan Infeksi H. Ducreyi (sumber: S Lindsley, PHIL CDC, 1971)
Koinfeksi dengan HIV
Ulkus mole sering kali muncul bersamaan dengan HIV, karena peningkatan risiko transmisi virus. Pada ulkus mole, sel makrofag mengalami peningkatan ekspresi CCR5 dan CXCR4. Adanya reseptor CCR5 dan CXCR4 memudahkan masuknya virus HIV ke dalam tubuh.[3,7]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini