Epidemiologi Veruka Vulgaris
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa veruka dialami oleh 7-10% orang di seluruh dunia dengan predileksi usia paling banyak 12-16 tahun. Veruka lebih sering diderita oleh remaja dan dewasa muda.[4,8]
Global
Veruka vulgaris merupakan penyakit yang sering ditemui di seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa 7-10% populasi menderita penyakit ini. Sebanyak 10-20% penderita merupakan anak usia sekolah.
Penelitian yang dilakukan di pada murid sekolah dasar di Negara Mesir menunjukkan bahwa veruka vulgaris dialami 2,3% murid. Prevalensi tersebut tidak jauh berbeda dengan angka prevalensi pada penelitian serupa di Taiwan dan Romania yang masing-masing menunjukkan angka prevalensi sebesar 2,4% dan 2,8%. Penelitian tersebut juga memaparkan risiko veruka meningkat secara signifikan pada anak yang memiliki kebiasaan berenang di sungai dan bekerja sebagai buruh, namun risiko menderita penyakit lebih rendah pada anak yang memiliki orang tua dengan status pendidikan yang lebih tinggi.[4,8,9]
Penelitian lain yang dilakukan di India menunjukkan bahwa veruka vulgaris lebih banyak dialami pada bagian tangan dibandingkan kaki dengan durasi penyakit paling banyak selama 6-11 bulan. Sebanyak 47,5% penderita tidak mengeluhkan gejala apapun dan sebanyak 27,5% mengeluhkan rasa gatal dengan atau tanpa nyeri.[9]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi yang dapat menunjukkan angka insidens veruka secara pasti di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Divisi Pediatri di RSUP Prof.dr.R.D. Kandou, Manado pada tahun 2008-2012 menunjukkan bahwa veruka vulgaris menempati urutan kedua infeksi kulit terbanyak karena virus. Penyakit ini dialami oleh 24% anak yang datang ke poli kulit dan kelamin di RS tersebut. Sebanyak 55% penderita berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar berusia 5-14 tahun.[11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri