Prognosis Vitiligo
Prognosis vitiligo berdasarkan perjalanan penyakitnya cukup sulit diprediksi. Walaupun vitiligo tidak terkait dengan mortalitas dan morbiditas fisik, namun komplikasinya dapat menurunkan kepercayaan diri dan mengganggu kualitas hidup. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi progresivitas dan kesembuhan pasien vitiligo.[8,15]
Komplikasi
Vitiligo dapat menyebabkan komplikasi seperti kulit terbakar. Karena kekurangan melanin, kulit akan lebih rentan terhadap paparan sinar matahari. Vitiligo juga dapat dikaitkan dengan masalah mata seperti iritis dan uveitis. Kurangnya pigmen melanin pada vitiligo juga dapat memberikan komplikasi uban prematur.[2,14]
Vitiligo dapat menyebabkan masalah kepercayaan diri, terutama jika lesi berada di area kulit yang tidak tertutup pakaian. Terdapat miskonsepsi dan stigma negatif mengenai vitiligo. Beberapa kelompok masyarakat menganggap vitiligo sebagai penyakit menular dan menolak untuk bersosialisasi dengan pasien. Pasien perempuan cenderung lebih terpengaruh dan sering mengalami depresi.[2,3]
Prognosis
Prognosis vitiligo dapat buruk jika disertai kondisi seperti fenomena Koebner, vitiligo tri(multi) chrome, keterlibatan mukosa, leukotrikia, riwayat vitiligo pada keluarga, serta keterlibatan penyakit autoimun lain.
Vitiligo segmental bersifat sangat progresif pada periode 6–24 bulan, kemudian lesi akan menetap. Vitiligo nonsegmental cenderung menyebar dengan progresivitas yang lambat. Daerah tempat lesi awal muncul juga berkaitan dengan prognosis vitiligo. Progresivitas penyakit yang lebih parah terlihat pada pasien dengan lesi awal pada area posterior tubuh atau tangan.
Sebaliknya, progresivitas yang lebih lambat terlihat pada pasien dengan lesi awal di daerah wajah, lengan, atau tungkai. Pasien dengan leukotrikia diprediksi memiliki prognosis buruk untuk repigmentasi karena tidak ada melanosit yang ditemukan pada daerah depigmentasi.[1,15,17]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja