Etiologi Karsinoma Sel Skuamosa
Etiologi karsinoma sel skuamosa (KSS) atau squamous cell carcinoma yang utama adalah pajanan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari maupun penggunaan tanning bed. Selain itu, beberapa faktor yang terlibat adalah keadaan imunosupresi, terapi tunggal BRAF inhibitor (BRAFi), infeksi virus subtipe β-HPV, dan merokok.[1,2]
Etiologi
Penyebab KSS paling umum adalah radiasi UV dan mutasi gen. Faktor risiko mutasi gen yang telah dipelajari adalah keadaan imunosupresi, monoterapi BRAFi, lesi prakanker, dan penyakit Bowen.[1,2,5-7]
Keadaan Imunosupresi
Pasien pasca transplantasi organ, kronik leukemia limfositik, dan HIV memiliki peningkatan risiko terkena KSS. Studi kohort di Amerika Serikat menunjukkan pasien HIV dengan CD4 <200 sel/mL memiliki peningkatan risiko 2,2 kali lebih tinggi terkena KSS dibandingkan individu yang tidak terinfeksi HIV.[1,2,5]
Monoterapi BRAFi
Terapi tunggal BRAFi (vemurafenib, dabrafenib atau encorafenib) pada pasien melanoma metastasis dapat meningkatkan risiko timbulnya KSS dibandingkan pasien yang menggunakan terapi kombinasi BRAF/MEK inhibitor. Hal ini akibat hiperproliferasi keratinosit yang tidak terkontrol.[1,2,5]
Lesi Prakanker
KSS kulit dapat bermula dari keratosis aktinik dan kondisi inflamasi kronik pada kulit. Namun, tingkat transformasi kedua lesi tersebut menjadi KSS kulit sangat rendah, yaitu kurang dari 1/1000 kasus per tahun selama follow up 5 tahun.[1,3]
Karsinoma Sel Skuamosa In Situ (Penyakit Bowen)
Penyakit Bowen atau KSS in situ dapat disebabkan oleh:
- Radiasi paparan UV (matahari, sunbeds) dan radioterapi
- Paparan zat karsinogen, seperti arsenik
- Kondisi imunosupresi
Infeksi HPV (Human papillomavirus), terutama HPV 16 dan HPV 33, di mana HPV 16 dikaitkan dengan perkembangan KSS in situ anogenital
- Lain-lain: kerusakan kronik pada kulit, dermatosis (lupus vulgaris atau lupus eritematosus sistemik), dan keratosis seboroik[6,7]
Faktor Risiko
Faktor risiko karsinoma sel skuamosa (KSS) di antaranya:
- Usia lanjut yang dikaitkan dengan akumulasi jumlah paparan, di mana 80% kasus KSS terjadi pada usia >60 tahun
- Populasi kulit putih
- Riwayat kanker kulit sebelumnya
- Riwayat pengobatan psoralen and ultraviolet A (PUVA)
- Riwayat infeksi HPV[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan