Diagnosis Hiperkalsemia
Diagnosis hiperkalsemia atau hypercalcemia dapat ditegakkan berdasarkan temuan klinis pada sistem saraf pusat, urinaria, gastrointestinal, dan muskuloskeletal, yang turut dilengkapi pemeriksaan kadar kalsium serum. Selain itu, pemeriksaan untuk mengukur kadar hormon paratiroid atau PTH, kadar 1,25-dihydroxyvitamin D, kadar fosfat serum, bikarbonat serum, dan kalsium urine mungkin diperlukan.[2,14]
Umumnya, diagnosis hiperkalsemia ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan kesehatan. Pada beberapa kasus, hiperkalsemia juga dapat ditemukan pada seseorang yang sudah menunjukkan tanda dan gejala. Namun, tanda dan gejala hiperkalsemia umumnya ditemukan bila kadar kalsium sudah >12 mg/dL.[2]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)