Patofisiologi Pankreatitis Akut
Patofisiologi pankreatitis akut didasari oleh aktivasi enzim di dalam pankreas yang kemudian mengakibatkan autodigesti organ. Mekanisme terjadinya hal ini masih belum diketahui secara jelas tetapi diduga berhubungan dengan faktor intraseluler maupun ekstraseluler. Faktor ekstraseluler mencakup respons saraf dan vaskuler, sedangkan faktor intraseluler mencakup aktivasi enzim pencernaan intrasel dan peningkatan sinyal kalsium.[2,5]
Patogenesis Pankreatitis Akut
Dalam keadaan normal, pankreas terlindungi dari efek enzim digestifnya sendiri. Enzim pankreas disintesis sebagai zimogen yang inaktif dan diaktivasi dengan pemecahan rantai peptik secara enzimatik.[2,5]
Enzim proteolitik (tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, elastase) serta fosfolipase A termasuk dalam kelompok enzim yang tersimpan dalam zimogen. Enzim pencernaan lainnya (amilase dan lipase) disintesis dalam bentuk inaktif dan disimpan dalam butir zimogen, sehingga terisolasi oleh membran fosfolipid dalam sel asinar.[2,5]
Gangguan Sel Asinar
Bila faktor pemeliharaan homeostasis seluler tidak seimbang, defek pada membran sel pankreas dapat terjadi. Gangguan pada sel asinar menyebabkan:
- Bagian granul lisosom dan zimogen bergabung dan mengaktivasi tripsinogen menjadi tripsin
- Tripsin intraseluler kemudian memicu aktivasi seluruh jalur zimogen
- Vesikel sekretorik dikeluarkan dari membran basolateral ke interstisial, di mana molekul-molekulnya bekerja sebagai chemoattractants untuk sel inflamasi[2,5]
Inflamasi sebagai Faktor yang Mengeksaserbasi Kondisi Pankreas
Aktivasi neutrofil dapat mengeksaserbasi kondisi pankreas yang sudah dalam keadaan autodigesti. Pelepasan superoxide atau enzim proteolitik (misalnya katepsin B, D, dan G; kolagenase, dan elastase) dapat memperburuk masalah. Sitokin-sitokin yang dilepas oleh makrofag dapat memediasi respons inflamasi lokal, bahkan sistemik pada kasus yang berat.[2,5]
Mediator awal yang diketahui adalah tumor necrosis factor (TNF)-α, interleukin (IL)-6, dan IL-8. Mediator inflamasi tersebut meningkatkan permeabilitas vaskuler pankreas, sehingga terjadi edema, perdarahan, hingga nekrosis sel-sel pankreas. Masuknya mediator ke sistem sirkulasi dapat pula menyebabkan respons dan komplikasi sistemik seperti bakteremia, distres pernapasan, efusi pleura, gagal saluran cerna, gagal ginjal akut, hingga kegagalan multiorgan.[2,5]
Gambaran Patologi Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut memiliki 2 gambaran patologi yaitu pankreatitis akut interstitial dan pankreatitis akut tipe nekrosis hemoragik. Manifestasi klinis yang ditimbulkan sama, tetapi kondisi fatal lebih sering disebabkan oleh pankreatitis akut yang bertipe nekrosis hemoragik.[5]
Pankreatitis Akut Interstitial
Secara makroskopik, pankreas membengkak secara difus dan tampak pucat. Tidak ada nekrosis maupun pendarahan (bila ada pun sangat minimal). Secara mikroskopik, daerah interstitial melebar karena adanya edema ekstraseluler disertai sebaran leukosit polimorfonuklear (PMN). Tidak ada destruksi asinus.[5]
Pankreatitis Akut Tipe Nekrosis Hemoragik
Secara makroskopik, tampak jaringan nekrotik pada pankreas yang disertai dengan perdarahan dan inflamasi. Tanda utama pankreatitis akut tipe ini adalah nekrosis lemak pada jaringan di tepi pankreas dan nekrosis parenkim serta pembuluh darah, yang mengakibatkan perdarahan dan dapat mengisi ruang retroperitoneal.[5]
Secara mikroskopik, terlihat nekrosis lemak dan jaringan pankreas serta kantong infiltrat yang meradang dan berdarah yang tersebar pada jaringan yang rusak. Pembuluh darah di sekitar daerah nekrotik dapat menunjukkan inflamasi perivaskular hingga vaskulitis dan trombosis.[5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur