Patofisiologi Ulkus Peptikum
Patofisiologi ulkus peptikum melibatkan ketidakseimbangan antara faktor protektif dan faktor destruktif pada mukosa gastroduodenal, sehingga terjadi kerusakan mukosa dan ulkus. Contoh faktor protektif adalah mukus, bikarbonat, prostaglandin, sel epitel, sel progenitor mukosa, dan aliran darah mukosa. Sementara itu, contoh faktor destruktif adalah penggunaan nonsteroidal antiinflammatory drugs, infeksi Helicobacter pylori, asam lambung, dan pepsin.[6]
Infeksi Helicobacter pylori
Infeksi H. pylori merupakan penyebab ulkus peptikum terbanyak. Mekanisme kerusakan mukosa oleh bakteri H. pylori merupakan proses yang kompleks, tetapi pada dasarnya bakteri H. pylori mengandung enzim urease yang mampu memproduksi amonia (NH3) dari urea. Amonia bereaksi dengan asam lambung (HCl) membentuk monochloramine (NH2Cl).[3,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)