Edukasi dan Promosi Kesehatan Aneurisma Aorta Abdominalis
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien aneurisma aorta abdominalis (AAA) bertujuan untuk memberikan informasi dan meningkatkan kewaspadaan pasien terhadap kondisi aneurisma aorta abdominalis. Edukasi yang diberikan kepada pasien dengan aneurisma aorta abdominalis mencakup informasi mengenai risiko ruptur AAA dan komplikasi yang dapat terjadi.
Pasien perlu diberikan edukasi mengenai pemeriksaan penunjang yang perlu dijalani, interpretasi dari hasil pemeriksaan, penatalaksanaan, dan prognosis yang terkait dengan aneurisma aorta abdominalis.[29,31]
Promosi kesehatan bertujuan untuk mengenalkan gejala aneurisma aorta abdominalis dan kesadaran untuk melakukan penapisan AAA, sehingga meningkatkan kewaspadaan pasien untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mencegah keterlambatan diagnosis dan penanganan.[19,28,31]
Promosi kesehatan juga berperan penting dalam mengenalkan bahaya merokok kepada masyarakat sehingga dapat meminimalisasikan risiko progresivitas AAA.[19,28,31]
Edukasi Pasien
Dokter perlu menjelaskan secara rinci kondisi aneurisma aorta abdominalis yang diderita pasien. Informasi yang diberikan terkait diameter AAA dan risiko terjadinya ruptur pada aneurisma tersebut.[19,29]
Dokter juga perlu menjelaskan pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan dan hasil interpretasi pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan. Selain itu, penatalaksanaan yang akan dilakukan meliputi risiko, manfaat, prosedur tindakan, serta perawatan pasca tindakan, serta prognosis, juga penting untuk dijelaskan.[19,29]
Pasien dengan dilatasi AAA minimal perlu diberikan informasi pemeriksaan follow up seperti evaluasi berkala dilatasi AAA dengan pemeriksaan ultrasonografi untuk mendeteksi temuan abnormal atau pembesaran dilatasi aneurisma.[18,19]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Saat ini belum terdapat upaya pencegahan yang spesifik untuk penyakit aneurisma aorta abdominalis. Namun, dokter dapat melakukan penanganan untuk berbagai faktor risiko AAA seperti hipertensi, hiperkolesterolemia, dan obesitas.[18,19]
Promosi kesehatan seperti perilaku gaya hidup yang sehat dengan aktivitas fisik secara teratur, konsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang, serta berhenti merokok perlu dilakukan oleh klinisi.[19,31]
Tindakan preventif untuk pengendalian penyakit AAA yang tepat guna mencegah progresivitas dari aneurisma aorta abdominalis adalah dengan menghimbau pasien untuk berhenti merokok, dan melakukan rujukan untuk pasien menjalani terapi berhenti merokok.[19,31]
Deteksi dini aneurisma aorta abdominalis di pelayanan kesehatan primer dapat menggunakan metode penapisan yang telah direkomendasikan, tetapi masih terbatas pada kelompok pasien risiko tinggi.[19,31]
Penapisan AAA dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan USG dapat dilakukan pada laki-laki berusia ≥ 60 tahun yang memiliki riwayat penyakit AAA pada keluarga kandung maupun orang tua kandung. Selain itu, laki-laki berusia ≥65 tahun hingga 75 tahun yang pernah merokok harus menjalani pemeriksaan fisik USG satu kali per tahun untuk mendeteksi AAA.[19,29]
Penapisan AAA berbasis individu juga dapat dilakukan pada perempuan usia produktif hingga lansia yang memiliki berbagai faktor risiko terjadinya AAA seperti merokok, riwayat penyakit serebrovaskular dan riwayat keluarga dengan aneurisma.[19,29]