Edukasi dan Promosi Kesehatan Keracunan Sianida
Edukasi dan promosi kesehatan terkait keracunan sianida terutama pertolongan pertama dekontaminasi, bantuan hidup dasar, dan menghindari paparan terhadap sianida bisa terjadi baik di tempat kerja maupun rumah tangga. Titik berat edukasi adalah menghindari paparan terhadap sianida, dengan meninggalkan area paparan atau menanggalkan baju. Sianida dapat diserap melalui kulit, maka penggunaan alat pelindung diri penting terutama bagi penolong.[3]
Edukasi Pasien
Edukasi pada keracunan sianida terutama terkait dekontaminasi dan pemberian antidot. Terapi suportif seperti resusitasi diberikan sesuai klinis, terutama terkait patensi jalan napas. Pada pasien yang mendapatkan hidroksikobalamin, umumnya menjadi fotosensitif, sehingga perlu menghindari paparan sinar matahari.[1,16]
Pada paparan sianida lewat kulit maupun mata, keperluan untuk melepaskan dan dekontaminasi pakaian harus diinformasikan kepada pasien. Pasien yang mendapat hidroksikobalamin mungkin memperlihatkan perubahan warna urine menjadi merah gelap. Hal ini perlu diinformasikan kepada pasien maupun keluarga bahwa hal tersebut akan terjadi.[1,16]
Edukasi mengenai potensi komplikasi neurologis seperti gangguan gerakan dan koordinasi harus diberikan pada pasien dengan paparan sianida kronis. Pasien harus dievaluasi secara berkala dan diberikan penanganan agar tidak terjadi sekuele.[2]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terkait keracunan sianida meliputi melalui edukasi tindakan pada saat kebakaran, serta penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja yang berisiko berpaparan langsung dengan sianida.
Edukasi pada saat kebakaran meliputi mengenai penggunaan handuk basah untuk menutup saluran pernapasan pada saat kebakaran, serta penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) atau fire extinguisher.
Cara menggunakan APAR adalah menarik/melepas pin pengunci tuas APAR, kemudian diarahkan ke titik api pusat, tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR, lalu disapu merata sampai api padam. Pada gedung atau bangunan lainnya perlu dilakukan simulasi bila terjadi kebakaran.[1]
Demikian pula pada pasien dengan kanker yang mencoba mencari terapi alternatif di internet. Amygdalin diduga memiliki efek antikanker, namun konsumsi zat ini dalam jumlah besar akan meningkatkan kadar sianida dalam darah. Pasien disarankan untuk mendiskusikan terapi ini dengan spesialis onkologinya.[2]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli