Diagnosis Ruptur Hepar
Diagnosis ruptur hepar mengutamakan identifikasi instabilitas hemodinamik, mekanisme cedera hepar, serta penunjang diagnosis misalnya dengan focused assessment with sonography for trauma (FAST) untuk identifikasi adanya darah intraabdomen. Gold standard diagnosis untuk ruptur hepar adalah CT scan abdomen.[22]
Diagnosis ruptur hepar harus segera ditegakkan dan mendapatkan penatalaksanaan optimal karena bersifat mengancam jiwa. Pasien dengan trauma hepar dapat mengeluhkan nyeri abdomen kanan atas, hipotensi, dan syok. Diagnosis ruptur hepar tidak dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja. Pemeriksaan penunjang, seperti pencitraan, membantu memberikan informasi tingkat kerusakan hepar.[1,4]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)