Etiologi Bronkiolitis
Etiologi bronkiolitis yang paling banyak dilaporkan adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV) yakni 50–80%. Penyebab lain adalah rhinovirus (14–30%), human bocavirus (14–15%), human metapneumovirus (3–12%), influenza, adenovirus, parainfluenza dan enterovirus (1–8%).
Bronkiolitis tidak selalu disebabkan oleh satu mikroorganisme. Hasil studi pada pasien rawat inap menunjukkan sekitar sepertiga kasus bronkiolitis disebabkan oleh 2–3 virus sekaligus.[3-9]
Faktor Risiko
Faktor risiko bronkiolitis akut dapat dibedakan antara faktor risiko pada bayi, faktor risiko keluarga, riwayat penyakit, dan faktor lingkungan
- Faktor risiko bayi: riwayat kelahiran prematur, terutama usia gestasi <32 minggu, tidak mendapat ASI eksklusif
- Usia <6 bulan
- Penyakit paru kronis termasuk asthma, displasia bronkopulmonar, fibrosis kistik, kelainan paru kongenital
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit neuromuskular
- Kondisi Imunodefisiensi, misalnya karena infeksi HIV, transplantasi hati, kemoterapi
- Faktor keluarga: riwayat atopi dalam keluarga, jumlah saudara atau anggota keluarga yang tinggal dalam rumah terlalu banyak
- Faktor lingkungan: Keadaan lingkungan yang tidak berventilasi, pajanan terhadap rokok, berada di tempat penitipan
- Tingkat sosioekonomi rendah
- Tinggal di tempat dengan ketinggian tinggi (>2500 meter): meningkatkan risiko terkena bronkiolitis berat dan risiko hospitalisasi[5,9-11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri