Pendahuluan Necrotizing Enterocolitis
Necrotizing enterocolitis (NEC) adalah penyakit inflamasi intestinal akut neonatus yang menyebabkan iskemia, nekrosis, dan akhirnya perforasi dinding usus. NEC terutama menyerang bayi prematur (90%), dan hanya 10% kasus NEC terjadi pada bayi lahir cukup bulan. NEC merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang tinggi di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).[1-3]
Patofisiologi necrotizing enterocolitis (NEC) pada dasarnya adalah adaptasi usus bayi yang tidak sempurna saat pemberian asupan enteral. Etiologi NEC adalah multifaktor, yaitu imaturitas usus bayi (sistem imun dan mikrobioma belum berkembang), iskemia usus, kerusakan permeabilitas mukosa usus, dan perubahan kolonisasi bakteri dalam usus.[1-4]
Saat anamnesis keluhan utama adanya distensi abdomen, masalah pemberian minum, muntah, residu lambung tinggi, diare, dan tinja berdarah. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda abnormal di daerah abdomen, yaitu distensi, eritema dan indurasi dinding, massa terlokalisir yang persisten, asites, atau tanda ileus.
Gangguan sistemik yang menyertai seperti dispnea, bradikardi, letargi, oliguria, asidosis, bahkan kondisi syok. Pemeriksaan penunjang yang dapat mendukung diagnosis NEC adalah dan pencitraan abdomen dan pemeriksaan laboratorium darah.[1-4]
Tata laksana NEC merupakan tata laksana akut abdomen dengan ancaman peritonitis, sehingga tujuan tata laksana adalah mencegah progresivitas penyakit, perforasi usus, dan syok. Tata laksana terdiri dari puasa, dekompresi lambung, pemberian nutrisi parenteral total, pemberian antibiotik, dan pembedahan bila diperlukan.[3,4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri