Pendahuluan Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki atau mucocutaneous lymph node syndrome adalah vaskulitis sistemik akut dengan risiko morbiditas dan mortalitas signifikan akibat komplikasi kardiak, seperti aneurisma arteri koroner, gagal jantung, oklusi arteri perifer, miokarditis, dan infark miokard. Penyakit ini terutama terjadi pada anak usia <5 tahun.
Selain demam, dapat datang dengan ruam polimorfik, konjungtivitis nonpurulen, mukositis oral, limfadenopati servikal, dan dilatasi atau aneurisma pada arteri koroner atau arteri lain. Gejala klinis lainnya adalah papilitis lidah, serta edema dan eritema pada ekstremitas.[1,2,4,17,25]
Gambar 1. Gambaran Klinis Penyakit Kawasaki. Dong Soo Kim, Wikimedia Commons, 2011.
Sampai saat ini belum diketahui dengan jelas etiologi penyakit Kawasaki. Akan tetapi, beberapa studi yang menghubungkan penyakit ini dengan infeksi patogen
Kriteria diagnosis penyakit Kawasaki mencakup demam >5 hari, ditambah dengan 4 dari tanda-tanda klinis berikut yang tidak dapat dijelaskan oleh proses penyakit lain:
Injeksi konjungtiva bilateral tanpa eksudat
- Perubahan pada mukosa orofaring, termasuk fisura bibir, lidah stroberi/strawberry tongue, atau eritematosa mukosa oral dan faring
- Limfadenopati servikal, biasanya unilateral, dengan 1 nodus limfa berdiameter minimal 1,5 cm
- Perubahan pada tangan dan kaki pada fase akut berupa eritema dan edema, dan/atau deskuamasi periungual pada fase subakut
- Eritroderma makulopapular difus atau ruam menyerupai erythema multiforme[4,5,17,18]
Apabila minimal 4 dari kriteria ini sudah terpenuhi, demam 4 hari saja sudah dapat mengarahkan diagnosis menjadi penyakit kawasaki.[17]
Selain itu, terdapat istilah penyakit Kawasaki inkomplit, di mana terdapat demam yang tidak dapat dikelaskan penyebabnya pada bayi/anak dengan manifestasi klinis <4 dari kriteria diagnosis di atas dan penanda laboratorium atau echocardiography yang mendukung, seperti dilatasi arteri koroner.[17]
Tata laksana penyakit Kawasaki meliputi pemberian aspirin, imunoglobulin intravena (IVIG), kortikosteroid, atau imunomodulator nonkortikosteroid, seperti siklosporin. Pemberian IVIG dan aspirin dalam 10 hari pertama signifikan menurunkan risiko kelainan arteri koroner dan telah direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) dan American Heart Association (AHA).[3–5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli