Pendahuluan Roseola
Roseola adalah penyakit infeksi akibat Human Herpes Virus (HHV) 6 atau 7 yang banyak mengenai anak berusia di bawah 2 tahun. Roseola disebut juga exanthema subitum atau Sixth disease.[1,2]
Roseola umumnya ditandai dengan demam dan eksantema. Pada roseola ditemukan demam selama 3-5 hari, yang diikuti dengan munculnya ruam 12-24 jam setelah demam menghilang.
Karakteristik ruam pada roseola adalah makula multipel berwarna merah muda, tidak gatal, berukuran 2-5 mm, dan diskrit. Ruam akan muncul pada bagian trunkus dan menyebar ke area leher, wajah, dan ekstremitas proksimal. Ruam menetap selama kurang lebih 2 hari, kemudian menghilang, tanpa meninggalkan skuama dan pigmentasi. Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan.[1-3]
Pada anak imunokompeten, roseola cenderung ringan dan dapat sembuh sendiri (self-limiting disease). Penanganan roseola dilakukan dengan pemberian terapi suportif dan simtomatik.[1-4]
Pada pasien dengan gangguan imun atau manifestasi klinis yang berat, misalnya ensefalitis, dapat diberikan antiviral foscarnet atau ganciclovir. Meski demikian, bukti ilmiah yang mendukung manfaat dari penggunaan antiviral masih kurang adekuat.[5-7]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan