Edukasi dan Promosi Kesehatan Abses Gigi
Edukasi dan promosi kesehatan pada abses gigi berfokus pada perawatan untuk menghilangkan fokus infeksi dan menghindari penyebaran infeksi atau infeksi sekunder. Pencegahan abses gigi merupakan langkah yang penting dan sangat dipengaruhi oleh perawatan kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah terjadinya karies.[1,2,11]
Edukasi Pasien
Pasien dengan perawatan abses penting untuk diedukasi untuk menjalani terapi sampai selesai. Tergantng kasus dan tingkat keparahan yang dialami pasien, ia mungkin memerlukan beberapa kunjungan sebelum abses gigi dapat ditangani secara definitif. Pada kebanyakan kasus, pasien mengalami abses gigi akibat karies gigi, sehingga mungkin diperlukan perawatan saluran akar, restorasi gigi, ataupun ekstraksi gigi.
Pada pasien yang mengalami abses gigi, lakukan juga edukasi mengenai tanda bahaya yang bisa ditimbulkan oleh komplikasi abses gigi. Minta pasien untuk datang ke unit gawat darurat jika pasien mengeluhkan demam, bengkak pada wajah, kesulitan menelan, ataupun gangguan pernapasan.
Selain itu, pasien juga diedukasi untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut selama perawatan. Lakukan edukasi dental hygiene secara umum, termasuk teknik menyikat gigi yang tepat, frekuensi menyikat gigi, serta perlunya flossing.
Jika melakukan perawatan ekstraksi gigi, maka pasien diberikan edukasi pasca ekstraksi gigi seperti menghindari makanan dan minuman yang panas, merokok, terlalu sering meludah atau berkumur, dan menyentuh bagian bekas pencabutan dengan lidah maupun jari tangan. Selain itu pasien disarankan untuk melakukan kunjungan secara berkala ke dokter gigi untuk mencegah timbulnya infeksi lain yang dapat menyebabkan abses gigi.[1-3,11]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan yang paling efektif sebagai upaya pencegahan dan pengendalian abses gigi adalah upaya pencegakan karies gigi. Hal ini mencakup:
- Memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mulut, terutama menyikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari. Edukasi juga perlu dilakukan terkait teknik menyikat gigi dan teknik flossing yang tepat
- Mengonsumsi air yang mengandung fluoride dengan dosis 0,3-0,6 ppm untuk usia 3-16 tahun. Jika air tidak mengandung fluoride atau mengandung dosis yang kurang, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen fluoride atau melakukan kunjungan ke dokter gigi untuk melakukan aplikasi fluoride varnish yang menggandung CPP-ACP setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali
- Mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, terutama asupan kalsium dan fosfat untuk meningkatkan proses remineralisasi gigi
Melakukan kunjungan ke dokter gigi secara teratur setiap 6 bulan hingga 1 tahun sekali untuk mendeteksi dini gigi yang terjangkit karies, sehingga dapat dilakukan perawatan sebelum penyebaran infeksi terjadi.[1,2,8,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani