Pendahuluan Cheilitis
Cheilitis adalah inflamasi akut atau kronik di area bibir, yang lesinya juga dapat menyebar ke kulit sekitar dan mukosa mulut. Cheilitis memiliki berbagai jenis, yaitu cheilitis aktinik, angular, eczematosa atau kontak, eksfoliatif, glandular, granulomatosa, dan sel plasma. Secara umum, bentuk cheilitis yang sering muncul adalah cheilitis aktinik.[1,2]
Cheilitis juga dapat muncul sebagai manifestasi dari penyakit sistemik atau penyakit kulit, seperti lichen planus, angioedema, penyakit autoimmune blistering, sindrom Sjogren, ataupun sarkoidosis. Cheilitis dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, toksin, penggunaan obat, cedera, defisiensi vitamin atau mineral, maupun kondisi atopik.[1,2]
Faktor eksternal yang dapat menyebabkan cheilitis antara lain paparan sinar matahari yang terlalu lama atau kronik, serta kebiasaan buruk menjilat, mengisap, atau menggigit bibir. Namun, setiap jenis cheilitis memiliki faktor pemicunya masing-masing.[1-3]
Contohnya, cheilitis angular dikaitkan dengan iritasi kronik, defisiensi nutrisi, infeksi, dan kebiasaan menjilat sudut bibir; sementara cheilitis eksematosa dikaitkan dengan kontak iritan atau alergen. Cheilitis juga dapat berkaitan dengan kondisi sistemik seperti kandidiasis oral, diabetes mellitas, ataupun anemia.[1-3]
Diagnosis cheilitis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinis lengkap dan anamnesis detail. Diagnosis cheilitis kontak alergi dikonfirmasi dengan adanya riwayat alergi dan hasil patch test. Pasien yang tidak menunjukkan patch test reaktif kemungkinan mengalami cheilitis kontak iritan. Biopsi mungkin diperlukan pada kasus cheilitis granulomatosa untuk mengonfirmasi diagnosis. Biopsi juga diperlukan pada cheilitis aktinik kronik yang dicurigai mengalami transformasi keganasan.[1,2]
Penatalaksanaan cheilitis tergantung pada faktor penyebab. Penatalaksanaan juga diperlukan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat gejala yang muncul. Penatalaksanaan dapat mencakup eliminasi faktor penyebab, pemberian medikamentosa (misalnya steroid topikal pada kasus cheilitis eksematosa), aplikasi pelembab bibir, hingga terapi pembedahan untuk cheilitis dengan gejala yang berat.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini