Patofisiologi Fraktur Mandibula
Patofisiologi fraktur mandibula terbagi berdasarkan lokasi mandibula yang mengalami cedera, yaitu, symphysis atau parasymphysis, angle, ramus, condylus dan coronoid process. Beberapa penelitian menyebutkan bagian yang paling sering mengalami fraktur adalah condylus, corpus, dan angle.[4,5]
Penelitian lain menyebutkan bahwa lokasi tersering fraktur mandibula adalah symphysis atau parasymphysis. Fraktur mandibula secara umum menyebabkan nyeri, tanda peradangan lokal, dan maloklusi. Selain itu, terdapat juga kondisi lain yang bergantung pada lokasi trauma mandibula.[7,8]
Pasien dengan fraktur mandibula seringkali disertai cedera bagian wajah lainnya, seperti trauma kepala, temporal, mata, nasal, dan leher/cervical.[4,5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)