Patofisiologi Torus Palatinus dan Torus Mandibularis
Patofisiologi torus palatinus dan torus mandibularis berawal dari pertumbuhan tulang eksogen. Pada torus palatinus dan mandibularis, terjadi pertumbuhan tulang eksogen jinak pada palatum dan mandibula.
Gambaran tulang eksogen pada potongan melintang menunjukkan tulang padat dan berlapis-lapis. Tulang eksogen ini selalu ditandai dengan tulang yang tebal, matur, dan pipih, dengan osteosit difus dan ruang sumsum kecil yang diisi dengan lemak tulang atau matriks vaskular fibrosa yang longgar. Lesi multipel dengan tepi tulang kortikal yang tipis menutupi tulang kanselus yang tidak aktif dengan jaringan lemak dan hematopoietik.[1,4]
Pada area torus, aktivitas osteoblas minimal dapat terlihat, tetapi biasanya lesi menunjukkan aktivitas periosteum yang luas. Area tulang dapat memiliki rongga pemisahan yang membesar atau sel tulang piknotik, yang menunjukkan penyakit tulang iskemik. Perubahan iskemik seperti fibrosis sumsum tulang dan pelebaran vena dapat ditemukan di sumsum tulang.[1,5]
Beberapa penyakit herediter dikaitkan dengan pertumbuhan eksostosis tulang ini. Contohnya adalah Sindrom Gardner yang merupakan sindrom produksi tumor tulang. Sindrom ini perlu dievaluasi pada orang dengan tonjolan tulang, yaitu apakah pasien memiliki pertumbuhan tulang multipel, termasuk torus.[4]