Patofisiologi Tetanus
Patofisiologi tetanus dimulai dengan masuknya spora bakteri Clostridium Tetani melalui luka sebagai port d’entree. Luka tusuk, jaringan nekrotik dan luka yang terinfeksi merupakan luka yang lebih berisiko menimbulkan tetanus.
Pada luka-luka tersebut tercipta kondisi anaerob yang kemudian menjadi lingkungan optimal bagi proses germinasi (spora berubah menjadi bentuk vegetatif) dan multiplikasi bakteri Clostridium Tetani.
Pada proses tersebut bakteri Clostridium Tetani akan memproduksi 2 jenis toksin, yakni tetanospasmin dan tetanolisin. Clostridium Tetani juga merupakan bakteri yang menyebabkan terjadinya tetanus neonatorum.[4,5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)